MEDAN, KOMPAS.com - Universitas Sumatera Utara (USU) terpaksa menghentikan proses perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas yang baru saja berjalan sepekan karena ada dosen dan mahasiswa yang terjangkit Covid-19.
Sebelumnya, pihak universitas memberlakukan proses pembelajaran hybrid atau campuran, dengan porsi tatap muka 50 persen dan daring 50 persen.
PTM terbatas itu baru saja dimulai pada Senin (7/2/2022) minggu lalu. Namun, sepekan PTM berjalan, pihak universitas mendapat informasi dari Satgas Penanganan Covid-19 RS USU bahwa ada sejumlah dosen dan mahasiwa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Kota Padang PPKM Level 3, PTM di Sekolah Dibatasi 50 Persen
"Kemudian Pak Rektor mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan seluruh perkuliahan dilaksanakan daring," kata Kepala Humas USU Amalia Meutia dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (15/2/2022).
Surat edaran itu diteken oleh Rektor USU Muryanto Amin pada Senin (14/2/2022). Amalia menyampaikan, PTM di USU dihentikan selama sebulan ke depan.
"Sehubungan dengan perkembangan naiknya angka atau umlah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19. Setelah satu minggu diberlakukannya PTM terbatas di USU dan setelah mendengar masukan dari Satgas Covid-19. PTM terbatas menjadi perkuliahan daring," ungkap Amalia.
Pihaknya mengetahui adanya dosen dan mahasiswa yang terjangkit Covid-19 berdasarkan test skrining acak yang dilakukan satgas Covid-19 USU.
Namun, sampai kini, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa jumlah dosen dan mahasiswa yang terpapar virus corona SARS-CoV-2 tersebut.
"Datanya harus saya kroscek lagi ke Satgas Penanganan Covid-19 USU," tutur Amalia.
Baca juga: PTM di Sukoharjo Masih Dihentikan, Bupati: Bukannya Ingin Cepat-cepatan, Kita Sayang Anak
Kendati demikian, Amalia mengklaim bahwa positivity rate di kampus US masih di bawah lima persen. Dia juga belum bisa memastikan apakah orang-orang tersebut terpapar di dalam kampus atau di luar kampus.
"Bisa saja terpapar di luar. Karena kita melakukan pengecekan, jadinya, kita tahunya di kampus," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.