KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengakui sengaja tidak meloloskan Lasro Marbun dalam seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut menuai sorotan.
Gubernur Edy pun mengakui minta maaf atas keputusannya tersebut kepada Larso.
"Perlu saya informasikan asesmen untuk menjadi Sekda, nomor 1 the best yang lulus itu Pak Lasro ini, tapi saya panggil beliau, saya tak mau main-main di belakang, saya bilang saya minta maaf Pak Lasro, bapak tidak saya luluskan, saya punya wewenang," kata Edy, dilansir dari TribunMedan.com.
Baca juga: Gubernur Edy Ungkap Alasan Gagalkan Lasro Marbun Jadi Sekda Sumut: Saya Masih Butuh Dia
Sementara itu, Lasro mengaku sedih dan terkejut dengan keputusan mantan Gubernur Edy tersebut.
Dalam hatinya, Larso memang menginginkan jabatan Sekda itu. Namun Larso menerima keputusan itu dengan lapang dada dan tetap akan bekerja sepenuh hati.
"Sebagai manusia dan pegawai negeri, saya sedih juga," kata Lasro.
"Orangtua sudah mengatakan isi hati, isi pikiran, kan beliau pimpinan kita, jadi beliau tahu kebutuhannya untuk Sumatera Utara sampai dengan 5 September 2023. Jadi saya sebagai putra Sumatera Utara dan putra Indonesia, orang kampung akan tetap bekerja dan bekerja," sambungnya.
Baca juga: Profil Lasro Marbun, Dicopot Ahok, Diterima Djarot, Digagalkan Gubernur Edy Jadi Sekda Sumut
Di mata Gubernur Edy, tenaga dan pemikiran Larso sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program pencanangan zona integritas dan birokrasi Sumut bersih.
Hal itu menjadi alasan utama dirinya tidak meloloskan Lasro menjadi Sekda Provinsi Sumut. Alasan itu, kata Edy, diutarakan secara gamblang kepada Lasro.
"Saya sampaikan kepada beliau agar saya tak berdosa kepada dia. Pasti cita-citanya ini adalah untuk menjadi Eselon I, dengan segala macam dalih, saya butuh dia, karena rancangan ini, grand desain ini saya butuh dia. Perkara kesejahteraan dia, nanti kita doakan," ujarnya, Selasa (22/2/2022), dikutip dari TribunMedan.com.