MEDAN, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Balai Besar Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) di Medan, Sumatera Utara dan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan melakukan inspeksi mendadak di sejumlah supermarket dan tempat jajanan takzil di Kota Medan pada Kamis (7/4/2022) sore.
Hingga saat ini, tim belum menemukan adanya penggunaan rhodamin, formalin, boraks dan pemanis buatan.
Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri mengatakan, kegiatan yang dilakukannya bersama Dinas Ketapang Kota Medan merupakan program intensifikasi pangan dengan mendatangi beberapa supermarket untuk mengecek apakah ada produk yang kedaluwarsa, ilegal, tidak terdaftar, rusak, atau penyok.
Baca juga: BPOM Bandung Temukan Kosmetik hingga Obat Ilegal Disimpan di Sukajadi
"Kita datangi 2 supermarket besar (berinisial) S dan I. Jadi di supermarket S kita temukan barang-barang penyok dan rusak, sudah kita pisahkan dan kita kembalikan ke pemilik," ungkap Martin.
"Sementara di Supermarket I, mereka (pihak supermarket) ada membuka nugget dan lainnya, dijadikan pajangan biasa. Kami meminta batas expired-nya tetap dipantau. Begitu juga dengan penataan di gudangnya supaya lebih tertib dan rapi," sambungnya.
Martin menjelaskan, penataan gudang harus dilakukan sebagai upaya pest control, untuk mencegah tikus merusak makanan.
"Untuk keselamatan konsumen," katanya.
Selain itu, tim juga memeriksa distributor bahan baku pembuatan kue atau pangan lainnya, seperti gula, tepung dan lain.
Menurutnya, di saat bulan Ramadhan, permintaaan bahan pangan meningkat dan dikhawatirkan ada oknum tertentu yang bermain curang sehingga harus diwaspadai.
"Harus diperiksa lebih tuntas, sebenarnya ini rutin. Tapi di bulan puasa kita intensifkan lagi," katanya.
Saat di supermarket I, tim Martin juga sempat membuka parcel karena dikhawatirkan ada produk ilegal atau mendekati tanggal kedaluwarsa.
Sehari sebelumnya, timnya juga sudah mendatangi dua supermarket lain dan membuka 6 parcel. Sejauh ini, tidak ada temuan berarti dari supermarket yang telah disidak.
"Satu lagi dilakukan pengawasan minyak goreng sawit kita intensifkan sesuai arahan pimpinan," katanya.
Terhadap minyak goreng tersebut, pihaknya melakukan sampling terhadap merek-merek baru yang dicurigai atau ada kemungkinan dioplos dari minyak curah, diperiksa apakah sesuai dengan standar nasional Indonesia.
"Dan terakhir kita periksa takzil, karena takzil ini menjadi makanan berbuka maka dikhawatirkan mengandung rhodamin. Sampai saat ini di beberapa tempat belum temukan rodamin, formalin, boraks ataupun pemanis buatan," katanya.
Baca juga: Ramadhan 2022, Mukena Tasikmalaya Model Satin dan Andin Ikatan Cinta Paling Banyak Dipesan
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Amelia Lubis menjelaskan bahwa pihaknya sudah memeriksa sampel minyak goreng yang diduga minyak goreng curah yang dipindah ke kemasan.
Setelah dimasukkan ke dalam laboratorium, ternyata tidak ditemukan kecurangan tersebut.
"Dengan tim BBPOM, kita periksa barang kadaluarsa, penyimpanan dan pengemasannya. Jika ada pelanggaran, akan diberi sanksi tertulis," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.