Salin Artikel

Diterjang Puting Beliung, Rumah Buruh Bangunan Hancur, Perabotan Rusak, Hanya Sisakan 1 HP

KOMPAS.com - Angin puting beliung yang menerjang Desa Amplas/Tambak Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, memporak-porandakan sejumlah rumah warga.

Salah satunya seperti yang dialami keluarga Irawan (37) dan Sri Hardiyanti (30). Rumah yang mereka tinggali selama 7 tahun, hancur dalam hitungan menit.

"Tak menyangka rumah ini hancur dalam waktu 15 menit saja," ujar Irawan, Kamis (8/4/2021).

Saat kejadian, Rabu (7/4/2021) sore, Irawan tidak di rumah.

Ia sedang menjalankan pekerjaannya sebagai buruh bangunan.

“Saya kaget luar biasa. Saya tak dapat kabar pas kejadian. Tahunya ya pas sampai di rumah, kondisinya sudah begini,” ucapnya.

Akibat dihantam puting beliung, bagian depan rumahnya ambrol, atap kayu dan sengnya lenyap, serta batu bata berserakan.

Selain rumah, perabotan milik keluarga ini, antara lain televisi, kulkas, kipas angin, dan alat masak, rusak tertimpa batu.

Hanya satu handphone (HP) yang tersisa pascakejadian.

"Tak ada lagi yang kami punya, kecuali HP ini. Kirain sudah tak ada lagi. Rupanya ada yang datang ngasih HP ini. Padahal udah kena hujan, batu, rupanya masih hidup. Untung pas lagi dicas ini semalam. Nempel di dinding," kata istri Irawan, Sri Hardiyanti.

Irawan mengaku, akibat peristiwa ini, dia mengalami kerugian materi yang besar.

Padahal, rumah tersebut adalah wujud hasil kerja kerasnya sebagai buruh bangunan.

Butuh dua tahun untuk membangun rumah itu hingga layak huni.

Irawan mengatakan, bencana angin puting beliung ini membuat istri dan anak-anaknya ketakutan.

Salah satu anaknya bahkan mengalami luka di bagian kening karena tertimpa batu bata yang terbawa angin.

Syukurnya, istri dan tiga anaknya selamat.

Sri menjelaskan, sewaktu angin puting beliung menerjang rumahnya, dia hanya berpikir bagaimana caranya menyelamatkan anak-anaknya dan dirinya sendiri.

Sri yang awalnya sedang tidur siang, langsung terbangun begitu mendengar bunyi retak.

Ia bergegas keluar kamar sambil menggendong balita dan menggandeng dua anaknya.

Saat itu dia melihat betapa mencekamnya suasana.

Sri beserta anak-anaknya hanya bisa berlindung di tembok samping rumah.

Pasalnya, saat ingin keluar lewat pintu depan maupun belakang, terhalang oleh reruntuhan.

"Kondisi hujan deras, angin kencang, sambil bawa 3 anak ini, kayu, seng, terbang. Batu-batu terangkat. Udah tak tahu lagi mau ke mana. Sekitar 15 menit lah itu, rumah ini hancur," bebernya.

Kepala Desa Amplas Edi Purwanto menuturkan, peristiwa angin puting beliung ini membuat 45 rumah warga mengalami kerusakan.

Edi bersama Kepala Dusun dan Camat sudah melakukan penanggulangan sejak Rabu malam, dengan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

Dari pantauan Kompas.com, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang mulai mendirikan posko, melakukan pemasangan seng, membagikan logistik, dan memberi bantuan lain.

Kepolisian Sektor (Polsek) Percut Sei Tuan juga datang membawa bantuan beras bagi para korban.

"Saat ini kami berada di sini memberikan sembako kepada saudara-saudara kami yang terkena musibah. Semoga dengan bantuan ini dapat membantu bapak, ibu, yang terkena bencana alam. Mudah-mudahan rekan-rekan lainya turun ke sini untuk memberi bantuan," tutur Kepala Polsek Percut Sei Tuan AKP JP Napitupulu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Abba Gabrillin, Farid Assifa)

https://medan.kompas.com/read/2021/04/09/110000278/diterjang-puting-beliung-rumah-buruh-bangunan-hancur-perabotan-rusak-hanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke