Salin Artikel

Pembangunan Pasar Aksara Diprotes Warga, Wali Kota Bobby Diteriaki "Gubernur"

Proyek pembangunan pasar ini dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Pemkot Medan membeli tanah untuk bangunan pasar ini di kawasan Deli Serdang karena lokasi pasar yang terbakar pada Juni 2016 merupakan milik swasta.

Bobby dan Diana lantas masuk ke dalam lokasi proyek pembangunan. Mereka berkesimpulan, proses pembangunan sudah rampung 50 persen.

"Usul sudah sejak lama, tahun 2018 lalu. Ini pasar dengan pembangunan green building. Harus dijaga terus dalam pelaksanaan tetap green building. Target selesai Desember tahun ini selesai," jelas ‎Dirjen Ciptra Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.

Mendengar Bobby dan pejabat Kementerian PUPR sedang meninjau proyek itu, puluhan pedagang dan warga sekitar langsung melakukan aksi demonstrasi.

Mereka memprotes karena pembangunan pasar itu membuat lingkungan mereka jadi kotor dan jalanan rusak.

Mereka langsung mengadang Bobby yang hendak keluar dari pasar itu.

"Sejak ada proyek ini, jalan jadi rusak, berdebu," kata salah satu warga, Nuraini.

Pedagang keberatan, letak lokasi baru tak strategis

Para pedagang juga keberatan untuk dipindahkan ke bangunan pasar yang baru dibangun itu. Mereka menilai, letak bangunan pasar yang baru itu tak strategis dan dikhawatirkan tak ada konsumen yang ke sana.

"Kami maunya di tempat yang lama," katanya.

Beberapa dari mereka bahkan mengaku sebagai pendukung Bobby pada Pilkada Medan 2020.

Atas dasar itu, mereka mendesak menantu Presiden Jokowi itu untuk tak memindahkan mereka ke gedung pasar yang baru.

"Kami dukung Bapak (pada Pilkada), tolong kami, Pak," teriak mereka.

Bobby lantas menjelaskan, sebelumnya Pemkot Medan ingin membangun kembali pasar itu di lokasi yang lama. Namun, karena pemilik lahan tak mau menjual lahannya, Pemkot Medan terpaksa mencari lahan lain yang tak jauh dari sana.


Para pedagang luluh mendengar penjelasan Bobby, sontak berteriak "gubernur"

Mendengar penjelasan Bobby seperti itu, para pedagang langsung luluh. Bahkan, sebagian dari mereka langsung meneriaki Bobby dengan sebutan "gubernur".

"Cocok jadi gubernur. Pak Bobby, gubernur," teriak mereka.

Adapun pembangunan pasar ini menelan biaya sebesar Rp 94 miliar. Kementerian PUPR menargetkan, proses pembangunan rampung pada Desember 2021.

Pasar ini dibangun dengan 859 kios di dalamnya sehingga pedagang yang lama dapat ditampung semuanya.

"Menampung 859 kios, sedangkan yang 819 pedagang. Masih mencukupi dan masih ada sisanya. Yang diutamakan pedagang yang lama, sisanya itu kita lihat standar masuk, green building, bagaimana penerapan dan operasionalnya," ungkap Bobby.

https://medan.kompas.com/read/2021/05/19/212609078/pembangunan-pasar-aksara-diprotes-warga-wali-kota-bobby-diteriaki-gubernur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke