Salin Artikel

Tampung Hampir 2.000 Pengungsi Termasuk dari Rohingya, Pemko Medan Khawatirkan Dampak Sosial

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemko Medan Ody Prasetyo saat meninjau lokasi penampungan sementara 81 pengungsi Rohingya di Hotel Bukit Panembahan di Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumut, Kamis (10/06/2021). 

Dijelaskannya, dengan adanya penambahan 81 orang pengungsi Rohingnya yang baru tiba dari Aceh Timur, saat ini ada 1.889 orang yang terbagi di 18 community house International Organizational of Migration (IOM). 

Sejauh ini penanganannya Pemko Medan dan berkolaborasi dengan UNHCR (badan PBB untuk urusan pengungsi) dan rumah detensi migrasi (Rudenim) berjalan dengan baik.

"Jadi sesuai arahan Wali Kota Medan dan protokol kesehatan (prokes), mereka (pengungsi yang masuk) akan diisolasi mandiri dulu di (Hotel) Panembahan, (setelah) 14 hari nantinya akan dipindahkan ketempat community house yang disiapkan IOM," katanya, Kamis (10/06/2021). 

Tampung hampir 2.000 pengungsi, Pemko Medan khawatir

Medan, menjadi salah satu daerah yang ditunjuk untuk penampungan pengungsi. Dalam Perpres 126, lanjut dia, leading sectornya pemerintah daerah dan Medan adalah salah satunya untuk di wilayah barat bersama IOM.

Berapa lama mereka (para pengungsi) akan di sini, Ody menyebut tidak ada targetnya, tergantung kepada penerimaan di negara ketiga. 

"Kita sudah sampaikan ke Kemenkumham untuk selanjutnya tolong lah ke daerah lain, karena dampak sosialnya ke Medan. Sekarang ini sudah hampir 2.000 orang," kata Ody. 

Dari jumlah itu, 8 di antaranya meninggal dunia dan 1 orang terjun ke laut dalam perjalanan.

Mereka berangkat pada bulan Februari dan tiba di Indonesia (Pulau Idaman) pada Jumat (4/6/2021).

Dalam perjalanan, mesin kapal sempat mati dan rusak. Kemudian diberi (tumpangan) kapal besar oleh India untuk melakukan perjalanan dan tidak bisa masuk ke Malaysia yang sedang lockdown.

Hingga akhirnya mereka diturunkan di Indonesia yakni di Pulau Idaman. Dia berbicara dengan bahasa Melayu yang terbata-bata.

"Kita semua orang 90, nanti 9 orang udah mati. Sudah 1 bulan itu hari India kasih kapal besar. Dia mau nampak dari Bangladesh. (tujuan ke mana) Australia boleh, Amerika boleh, Malaysia boleh," katanya.


Soal pemindahan 81 pengungsi Rohingya dari Aceh Timur ke Medan

Programme Coordinator IOM, Sonya S. Wallenta kepada wartawan menjelaskan, pemindahan 81 pengungsi Rohingya dari Aceh Timur ke Medan merupakan hasil rekomendasi antara Satgas Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) Pusat dengan Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.

"Direkomendasikan, pengungsi itu untuk segera dipindahkan ke Medan, di bawah akomodasi yang dikelola IOM," katanya. 

Selanjutnya, kepada 81 orang pengungsi itu dilaksanakan tes kesehatan untuk meyakinkan apakah mereka bisa berangkat dalam keadaan sehat dan sebagai syarat yang diberlakukan di Medan, yakni dengan tes antigen.

"Seperti dilihat di sini, ini adalah daerah isolasi mandiri selama 2 minggu. Maka kita sewakan di sini (Hotel Panembahan) sebelum dimasukkan ke dalam akomodiasi yang dikelola IOM," katanya. 

Nantinya, mereka akan diregistrasi untuk dimasukkan ke dalam daftar pengungsi yang diidentifikasi oleh UNHCR sebagai pengungsi luar negeri berbangsa Myanmar dan etnis Rohingya.

Di tempat akomodasi IOM, mereka akan menerima seperti halnya pengungsi lainnya.

"(seperti) pendidikan non fromal untuk anak-anak dan orang dewasa berupa pelatihan keterampilan. Setiap bulan dapat bantuan biaya hidup di sini. Proses selanjutnya, itu tanggung jawab UNHCR," katanya. 

Sonya menjelaskan, setiap bulan atau dua bulan, pihaknya melakukan pengembalian pengungsi ke tempat asal atau negara ketiga yang sudah bersedia menampung. Proses tersebut menurutnya terus berlangsung hingga administrasinya selesai.

"Angka pastinya tak bisa ingat. Tahun ini aja lebih dari 200 orang ada yang dipulangkan, karena ingin pulang, dan ke negara ketiga," katanya. 

https://medan.kompas.com/read/2021/06/10/184723278/tampung-hampir-2000-pengungsi-termasuk-dari-rohingya-pemko-medan-khawatirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke