ISL membunuh Khairil karena sakit hati dengan perkataan korban yang menyebut pelaku anak yang tidak berguna.
"Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati dikatakan anak tidak berguna. Dia merasa kecewa karena tidak pernah dibantu dalam hal ekonomi oleh korban," ujar Humas Polres Asahan, Iptu Maraden Pakpahan, saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, Jumat (11/6/2021).
Maraden menjelaskan, setelah membunuh korban, ISL mengikat tangan dan kaki Khairil dengan lakban untuk menghilangkan jejak.
ISL kemudian mengacak-acak isi lemari korban agar diduga sebagai kasus perampokan.
Hasil otopsi, korban tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang.
Kemudian, adanya buih halus disebabkan penyumbatan pada pernapasan di mulut dan hidung karena tertutup oleh suatu benda.
Sebelumnya diberitakan, Khairil Anwar ditemukan tewas di rumahnya, di Dusun II, Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumut, Kamis (10/6/2021).
Anak Khairil, ISL awalnya mengaku mendapati korban telah tewas di rumah saat hendak mengantarkan sarapan.
Melihat ayahnya sudah tak bernyawa, dia menghubungi kepala desa dan juga tetanggan. Dari situ kemudian ada warga yang melapor ke Polsek Air Joman.
Polisi pun langsung turun ke lokasi dan menemukan kondisi kamar sudah dalam keadaan berantakan.
Belakangan diketahui bahwa ISL yang telah membunuh Khairil. (Penulis Kontributor Medan, Dewantoro)
https://medan.kompas.com/read/2021/06/12/052000178/anak-bunuh-ayahnya-karena-disebut-tak-berguna-kaki-dan-tangan-korban-diikat
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan