Salin Artikel

Kesawan City Walk Medan Kembali Buka, Pengunjung Berdesakan, Bobby Sibuk Perintahkan Anak Buah Urai Kerumunan

Salah satu program unggulan yang digagas Wali Kota Medan Bobby Nasution ini sempat ditutup beberapa waktu lalu karena pandemi Covid-19.

Pantauan Kompas.com di lokasi, pembukaan kembali Kesawan ditandai dengan pesta dan pertunjukan maping visual di Gedung Warenhuis. Seribuan warga antusias menyaksikan pagelaran itu.

Namun, tampak kerumunan sempat terjadi sebelum dan saat pertunjukan berlangsung.

Tempat warga menonton yang sempit menyebabkan warga berdesakan di depan Gedung Warenhuis.

Begitu juga saat rombongan Bobby dan istrinya, Kahiyang memasuki lokasi. Bobby sesekali terlihat memerintahkan anak buahnya untuk mengurai kerumunan.

Sejumlah petugas, baik polisi dan Satpol PP berusaha mengurai kepadatan pengunjung. Namun, warga yang antusias menonton atraksi cahaya warna-warni yang ditembakkan ke bangunan tua itu sangat tinggi dan kerumunan tetap terjadi.

Kondisi itu terjadi hingga Bobby meninggalkan lokasi.

Kondisi di lokasi saat itu juga mulai turun hujan. Warga akhirnya membubarkan diri dan kemudian mengunjungi satu per satu gerai kuliner yang ada di pingiran Jalan Hindu dan Jalan Ahmad Yani tersebut.

Wisata sejarah dan kuliner

KCW diisi oleh ratusan stand yang menjajakan aneka kuliner.

Kegiatan kesenian dan wadah ekspresi anak muda Medan juga bakal mewarnai kemeriahan KCW.

Para pengunjung bisa menikmati aneka kuliner sekaligus keindahan bangunan bersejarah di sana.

"Sejak awal kita memang ingin memadukan kuliner dengan wisata sejarah," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution, Jumat.

Saat ini, KCW diuji coba selama tiga hari ke depan bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Kuliner Kondang (PKK) yang digelar di sekitar Gedung Warenhuis di Jalan Hindu.

Ada dua opsi, apakah KCW akan dibuka setiap hari atau hanya saat weekend sesuai dengan usulan Bobby. Dengan kondisi PPKM Level 2 di Medan, sedianya KCW bisa saja buka setiap hari.

Namun Bobby tak ingin KCW jadi klaster Covid-19. Maka itu, ketika KCW dibuka lagi, protokol kesehatan ketat dilaksanakan.

"Seluruh pengunjung KCW dan PKK harus sudah divaksin. Prokes harus ketat. Semoga masyarakat bisa menikmati sajian kita ini tetap sehat tetap disiplin. Jangan lengah," kata Bobby.

Ketua Harian Badan Pengelola Kota Tua Kesawan, Endar Sutan Lubis mengatakan, pengunjung KCW wajib sudah divaksin.

Pemkot Medan menyediakan alat pendeteksi yang terhubung dengan aplikasi Peduli Lindungi di tiap-tiap pintu masuk.

Prokes standar seperti cuci tangan, tak berkerumun, dan menggunakan masker wajib dilaksanakan. Bahkan Endar bilang, sudah membentuk tim di areal KCW untuk terus berpatroli.

"Kalau ada yang lepas masker langsung kita tindak, di-swab langsung. Begitu juga kalau suhu tubuh tinggi langsung kita swab. Maksudnya itu supaya benar-benar kita patuh prokes. Nakes juga kita siagakan di KCW," kata Endar.

Endar akan kembali bermusyawarah dengan Wali Kota terkait pelaksanaan KCW.

"Nanti mau dipastikan apakah KCW setiap hari atau hanya weekend. Tapi kalau menurut saya kasihan pedagang jualan cuma weekend. Melihat kondisi sebaran Covid-19 yang sudah rendah dan prokes ketat yang kita jalankan, kami optimis KCW tak jadi klaster Covid. Tapi semua nanti tergantung keputusan Pak Wali. Jadi sementara ini kita buat sama kayak PKK itu tiga hari ke depan," lanjut Endar.

Area KCW yang terbuka dan cukup luas, bisa menampung sebanyak 3.500 pengunjung. Untuk mencegah kerumunan, Bobby minta maksimal hanya 2.000 pengunjung yang boleh masuk.

"Nanti ada alat yang mencatat itu dari aplikasi. Sebenarnya area KCW bisa sampai 3.500, tapi Pak Wali minta hanya 2.000 yang boleh. Nanti alat itu mendeteksi jumlah pengunjung. Kalau sudah 2.000, jangan lagi boleh masuk, tunggu yang di dalam keluar baru bisa. Itu semua kepedulian Pak Wali agar Prokes berjalan. Jadi KCW aman tidak jadi klaster Covid-19," ujar Endar.

https://medan.kompas.com/read/2021/11/20/105540778/kesawan-city-walk-medan-kembali-buka-pengunjung-berdesakan-bobby-sibuk

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke