Salin Artikel

Dalam 20 Hari, Ada 22 Kasus DBD di 17 Kelurahan Pematangsiantar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar mencatat 22 kasus DBD di 17 Kelurahan dalam kurun waktu selama 20 hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dr Ronald Saragih mengatakan, tren kasus DBD meningkatkan belakang ini karena Indonesia masih musim penghujan.

Ronald mengimbau warga warga yang mengalami DBD untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Dia berkata, di situasi pandemi Covid-19 ini, masih banyak warga yang takut "dicovidkan" jika datang ke fasilitas kesehatan.

"Kalau ada demam, jangan takut ke rumah sakit, biar bisa dilihat. Jangan takut nanti dicovidkan, tidak ada itu. (Biar) jangan nanti kecolongan kita. Karena beda pemeriksaan DBD dan pemeriksaan Covid-19," ucap Ronald dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (20/1/2022).

Epidemiolog Ahli Muda dari Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Pematangsiantar Domen Silalahi mengatakan, selain faktor pergantian iklim, banyaknya genangan karena hujan juga dapat memicu jentik nyamuk berkembang biak.

Ia menjelaskan, Dinkes Pematangsiantar mencatat laporan dari rumah sakit maupun puskesmas dari tanggal 1-20 Januari 2022. 

Dari periode tersebut, tercatat 22 kasus DBD di 17 Kelurahan dengan pasien yang telah menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit di Kota Pematangsiantar.

Dalam upaya mencegah penularan penyakit DBD di kelurahan tersebut, pihaknya melakukan tracing 100 Meter dari rumah rumah pasien dan melakukan fogging.

"Yang meninggal dunia tidak ada. Saat ini sekitar 5 orang pasien yang masih diopname di rumah sakit," jelas Domen ditemui di kantor Dinkes Pematangsiantar, Jalan Sutomo, Jumat (21/1/2022).

Ia mengakui tren kasus DBD tahun ini cukup tinggi dibanding Januari 2021 sebanyak 4 kasus, dan akumulasi 104 kasus dengan 7 orang meninggal dunia dalam satu tahun.

Namun menurut Domen, kondisi pandemi dua tahun belakangan ini banyak warga yang khawatir berobat ke rumah sakit karena lonjakan kasus covid 19.

Sehingga kasus DBD pada tahun 2020 dan 2021 menunjukkan angka lumayan sedikit dibanding Januari 2022.

Masih kata Domen Silalahi, kedepannya pemeriksaan untuk pasien DBD akan dilakukan dengan menggunakan alat rapid tes khusus untuk penyakit DBD.

"Nanti alat rapid tes yang dipakai di fasilitas kesehatan untuk memeriksa pasien DBD. Jadi jangan khawatir," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan DBD.

Surat edaran tersebut ditujukan kepada Camat dan Lurah, agar mengaktifkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD dan Gerakan satu rumah satu Jumantik, untuk mencegah penularan DBD.

https://medan.kompas.com/read/2022/01/21/174548578/dalam-20-hari-ada-22-kasus-dbd-di-17-kelurahan-pematangsiantar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke