Hasilnya, tidak semua orang yang berada dalam kerangkeng positif mengonsumsi narkoba.
"Dari sembilan orang, tujuh positif, sedangkan dua lainnya negatif," kata Kepala BNN Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan.
BNN juga masih berupaya membujuk keluarga untuk menyerahkan anak mereka yang sempat dikerangkeng untuk diperiksa.
Sebelumnya, Terbit mengaku membangun kerangkeng itu untuk menolong para pencandu narkoba.
Pria yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka suap itu menegaskan, program yang dimilikinya bukan rehabilitasi narkoba, tetapi bentuk pembinaan.
Pembinaan dilakukan dari sisi keagamaan dan sosial.
Program pembinaan ini sudah dijalankan selama 10 tahun.
Dia mengklaim sudah membina 2.000-3.000 warga Langkat yang mengalami persoalan narkoba.
Terbit juga membeberkan, para penghuni sel itu diberi makanan setiap hari dan juga mendapatkan fasilitas kesehatan yang dianggapnya memadai.
"Kalo fasilitas itu, ya makanan sudah pasti sudah makan sehari-hari dan semua kesehatan. Seperti kita lah, seperti apa yang kami lakukan di dalam rumah tangga begitu juga yang kami berikan kepada mereka," ujar Terbit, dikutip dari video yang diunggah channel YouTube Pemkab Langkat.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: TAK Semua yang Dipenjarakan Bupati Langkat Pengguna Narkoba, Ini Hasil Asesmen BNN Sumut,
https://medan.kompas.com/read/2022/01/26/190137678/terungkap-ternyata-tak-semua-orang-yang-dikerangkeng-di-rumah-bupati-langkat
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan