Salin Artikel

Legenda Putri Runduk dari Sibolga, Gambaran Kegigihan Perempuan

KOMPAS.com - Legenda Putri Runduk merupakan cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara.

Cerita ini merupakan warisan turun temurun yang disampaikan melalui lisan. Untuk itu, ada penambahan dan pengurangan cerita sehingga membentuk versinya masing-masing.

Legenda Putri Runduk dipercaya sebagai lahirnya kesenian pesisir Sibolga.

Legenda Putri Runduk

Raja Linggom adalah Raja di Kerajaan Mursala. Ia belum memiliki keturunan hingga seperempat abad usia pernikahannya.

Datanglah Adofo, pelarian dari hukuman pancung yang ditemukan Datuk Langit. Menurut penerawangan Adofo, ada sihir hitam yang menghalangi kehamilan permaisuri. Sihir hitam itu harus ditemukan.

Sihir hitang itu ditemukan oleh sepasang suami istri nelayan yang juga istrinya sedang hamil. Sebagai imbalan, jika anaknya lahir akan dianggap sebagai saudara.

Tak berapa lama, permaisuri melahirkan anak perempuan. Raja sedih, sebab ia berharap anak laki-laki. Banyak tamu yang memuji kecantikan bayinya, sehingga rasa kecewanya terobati. Anak perempuan itu dinamakan Putri Runduk.

Filosofi raja atas nama tersebut kelak putri memiliki wawasan luas namun tetap rendah hati.

Putri Runduk telah remaja, ia memiliki kemampuan bela diri yang tidak diragukan lagi. Putri memiliki saudara atau anak dayang, anak nelayan yang menemukan sihir dahulu yang bernama Sikambang.

Pada suatu hari, Putri mengajak Sikambang untuk melihat pameran, namun Sikambang menolak. Karena, ia mengetahui bahwa raja tidak akan mengizinkan. Benar, raja tidak mengizinkan setelah Putri mengutarakan maksudnya.

Sifat Putri yang selalu ingin tahu membuat ia mengabaikan perkataan raja.

Putri Runduk Pergi ke Pulau Sorkam

Putri tetap pergi dengan Sikambang dengan cara menyamar sebagai laki-laki. Putri Runduk dengan penyamaran sebagai Jogi dan Sikambang dengan penyamaran sebagai Sihol.

Mereka tiba di daratan Sorkam yang ternyata sedang ada pertandingan di sebuah arena laga. Putri Runduk mendaftar sebagai peserta, Sikambang khawatir bukan main.

Putri berhasil memenangkan tiga kali pertandingan. Lalu, Putri menanti peserta berikutnya yang akan naik ke arena.

Tiba-tiba, matanya beradu pandang dengan pemuda yang membuat hatinya berdesir. Pemuda yang tidak lain Datuk Itam, Pangeran Sorkam naik ke arena.

Datuk Itam memperkenalkan diri, Puteri membalasnya. Namun sayang, bukan suara penyamarannya yang keluar malah suara asli Putri yang lemah lembut yang keluar. Menyadari hal itu, Putri segera mengubah suaranya menjadi berat.

Pangeran Sorkam membalikkan badan, pertanda ia tidak ingin melanjutkan pertandingan. Putri mencegahnya.

Kemudian, Pangeran Sorkam mengungkapkan bahwa ia tidak mau berlaga dengan perempuan. Takjublah penonton yang telah melihat kemampuan laga Putri sebelumnya.

Putri mengolok-olok Pangeran Sorkam meminta bukti. Pangeran Sorkam terpancing dan melakukan gerakan membalikkan badan dan mengayunkan kakinya. Penutup kepala Jogi terlepas, rambut Putri Runduk terurai.

Putri Runduk membalas serangan Pangeran Sorkam, yang terjadi Putri runduk malah kehilangan keseimbangan yang akhirnya ditangkap Pangeran Sorkam. Kemudian mereka turun dari arena, Pangeran Sorkam mengajak putri berbincang.

Datuk Langit yang diutus raja mendekat pada putri. Ternyata, Pangeran Sorkam mengenal Datuk Langit. Ayahnya adalah sahabat Raja Linggom.

Ia mengajak Putri Runtuk ke Istana Sorkam. Raja Linggom telah mengetahui keberadaan putrinya lantas menyusul.

Pangeran dari Kerajaan Abbessina melihat Putri Runduk bersama Pangeran Sorkam. Ia tertarik dengan kecantikan Putri Runduk.

Saat, ia ingin mengajak Putri Runduk berbincang namun tangan Putri Runduk malah ditarik Pangeran Sorkam, Pangeran Abbessina yang bernama Demessie itu marah besar.

Pangeran Sorkam melamar Putri Runduk. Proses lamaran tidak ada hambatan karena ayah mereka bersahabat. Namun, Pangeran Abbessina telah mengirimkan surat ke Mursala untuk melamar Putri Runduk. Raja meminta mengabaikan karena ia akan menikahkan Putri Runduk dengan Pangeran Sorkam.

Adofo yang merupakan pelarian dari Abbessina mengetahui adat negerinya, penolakan adalah penghinaan.

Tanpa diduga, Kerajaan Abbessina melalui perintah Pangeran Demessie melakukan penyerangan ke Kerajaan Mursala.

Putri yang mengetahui pengkhianatan Adofo, tanpa basa basi ia menghunuskan pedang ke dada Adofo. Dalam pertempuran tersebut yang tertinggal hanyalah Putri Runduk, Sikambang, dan Pangeran Demessie. Raja dan permaisuri tewas dalam pertempuran itu.

Datuk Langit telah mengabarkan ke Pangeran Sorkam untuk membantu Mursala. Pangeran Sorkam menarik tanah Musala mendekati Sorkam. Tanah Mursala bergetar hebat dan bergerak.

Saat itu, Putri Runduk hampir terbujuk Pangeran Demessie untuk diajak ke Abbessina. Namun, Sikambang berhasil membujuk Putri Runduk untuk melarikan diri. Sementara, Datuk Langit terus menyerang Pangeran Demessie.

Saat, Putri Runduk sedang beristirahat dengan Sikambang, Pangeran Demessie telah ada di depannya dan minta Putri Runduk menjadi istrinya.

Seketika, Putri Runduk berdiri dan meludah. Ia meloncat dari tebing, Sikambang histeris.

Datuk langit berupaya meraih pakaian Putri. Tapi, tubuh Putri melayang-layang di udara lalu tercebur ke air dan membentuk pulau.

Pesan Legenda

Pesan yang tersampaikan untuk tidak berbuat sewenang-wenang mekipun memiliki kekuasaan. Cerita juga mencerminkan kegigihan putri menjaga diri dari ancaman.

Sumber: ojs.badanbahasa.kemdikbud.go,id

https://medan.kompas.com/read/2022/02/23/130311078/legenda-putri-runduk-dari-sibolga-gambaran-kegigihan-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke