NEWS
Salin Artikel

9 Warga Binjai dan Langkat Masih Terjebak di Chernihif Ukraina, Sempat Sembunyi di Bungker Pabrik

Mereka sempat terpaksa bersembunyi di bungker pabrik untuk menyelamatkan diri dari perang dan dinginnya suhu di luar pabrik yang minus 5 derajat Celsius. Bungker itu selalu bergetar setiap kali terjadi ledakan.

Satu dari sembilan orang itu bernama Iskandar, warga Kota Binjai, menceritakan kondisinya saat telekonferensi di Binjai Command Center bersama pihak dari Pemko Binjai, diwakili Kadisnakerperindag Kota Binjai, Hamdani Hasibuan, Mantan Dubes RI untuk Ukraina, Prof. Yuddi Chrisnandi, Dubes RI untuk Ukraina, Ghoffur, perwakilan dari Kementrian Luar Negeri RI yang bertugas mengevakuasi WNI di Ukraina serta keluarga 9 WNI.

Pertemuan via aplikasi Zoom itu berlangsung 'tegang'.

Istri Iskandar, Ayi Rodiah yang datang membawa anaknya yang masih kecil berkali-kali mengusap air matanya saat menyatakan harapannya agar suami dan 8 orang lainnya segera dievakuasi karena kondisi di tempatnya bekerja semakin tidak aman.

Namun situasi itu sempat pecah dengan tawa karena Iskandar mencoba bercanda saat menceritakan keadaannya di Ukraina.

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini semua dalam keadaan sehat. Dan alhamdulillah, masih hidup," katanya sambil tertawa, Senin (7/3/2022).

Ucapannya disahuti dengan tawa sekejap dan terdengar suara seorang perempuan menimpali candaannya.

"Masih bisa becanda pula, yang di sini udah entah kek mana," ungkap perempuan tersebut.

Iskandar lalu bercerita, suasana awalnya masih aman. Namun sejak hari kelima, terjadi serangan di Chernihiv, suara rudal balistik hingga pesawat tempur terus terdengar hingga dia dan 8 orang lainnya lari ke bungker pabrik.

Setiap kali ada pertempuran atau ledakan, kata Iskandar, bungker pabrik tempat para WNI sembunyi selalu bergetar.

Di hari ketujuh, dia semakin khawatir karena saat tengah malah, dia melihat ada orang-orang bersenjata lengkap yang ikut masuk ke dalam bunker.

"Di tengah malam, ada "kacang ijo". Mereka ada 20 orang lengkap dengan senjata dan mobil tempur untuk istirahat. Saya khawatir karena mereka itu target. (Andai) tiba-tiba nanti mereka diserang," katanya.

Saat Iskandar mengucapkan kata 'kacang ijo', rekannya sesama WNI yang duduk di belakangnya menjelaskan bahwa yang dimaksud kacang ijo adalah tentara.

Namun dia tidak menyebut tentara dari Ukraina atau Rusia yang masuk ke bunker tersebut.

"Makanya kami punya inisiatif untuk pindah ke pabrik yang berada di lantai bawah karena di sini sepi tidak ada yang lewat," katanya.

Hanya saja, sejak empat hari belakangan, dia melihat ada beberapa tentara yang datang dan seperti hendak membuat tempat istirahat. Dari sebelumnya lokasi pabrik sepi, kini semakin riuh.

Kontak senjata juga semakin sering terdengar. Tak hanya sekali dia mendengar suara ledakan dan dia menduga jaraknya tidak jauh dari pabrik tempatnya bekerja sejak 2018.

"Alhamdulillah di sini stok makanan cukup sampai saat ini. Kontak senjata juga dekat di sini. Banyak tentara yang melakukan kontak senjata dekat di sini. Untuk saat ini semuanya masih baik tapi kita tidak berani untuk keluar. Bos selalu menyuplai makanan. Mereka (tentara) tidak berani masuk ke sini. Kami juga tak berani mendekat mereka, kami takut pihak Rusia memantau aktivitas komunikasi tentara Ukraina. Kalau dekat, kami takut kena imbasnya," katanya.

Dijelaskannya, saat ini dia bersama dengan 8 WNI lainnya berada di pabrik. Dia pun enggan untuk pergi keluar karena saat ini sedang musim dingin.

"Sekarang ini suhu udara di luar antara minus 1 derajat sampai minus 5 (derajat Celcius). Dingin sekali," katanya.

Sementara itu, istri Iskandar mengatakan, dia berharap agar suaminya cepat dievakuasi dari wilayah tersebut ke tempat yang lebih aman dan pulang ke rumah.

"Saya setiap video call saya lihat lokasi tidak aman sekali. Saya berharap sekali mereka untuk dievakuasi. Saya berharap sama Allah selalu berdoa sama Allah semoga mereka dilindungi. Tadi malam saya video call masih terdengar suara bom bahkan saat ini keadaan di sana dingin karena musim salju, saya suruh pakai selimut. Suami saya bilang minta tolong segera di evakuasi," katanya.

Sementara itu, mantan Dubes RI untuk Ukraina, Prof. Yuddy Chrisnandi mengatakan, pihaknya sudah mendengar kabar bahwa ada sembilan WNI yang berada di pabrik plastik Chernihif.

Sebenarnya, jarak lokasi pabrik ke Ibu Kota Kiev tidak terlalu jauh, bisa ditempuh jalur darat hanya dua jam. Namun, jalur itu merupakan jalur masuknya oleh pasukan Rusia dari arah utara Belarusia.

"Posisi Chernihiv berada di tengah-tengah antara Ibu Kota Kiev dan perbatasan utara Belarusia. Rekan-rekan dari Kedubes Moskow sedang mengupayakan jalur evakuasi kemanusiaan dari Chernihiv ke Belarusia dan akan dibawa ke daerah aman di Rusia untuk dibawa pulang ke Indonesia," katanya.

Namun, untuk melawati jalur itu memerlukan waktu karena di luar pabrik situasi jauh lebih berbahaya daripada di dalam pabrik.

Karena pabrik tersebut bukan instalasi militer dan bukan merupakan objek serangan pertempuran sehingga relatif lebih aman.

Tiga hari sebelumnya, Kedubes RI sudah melakukan berkoordinasi dengan staf yang ada di Kyiv untuk menarik dan menjemput dari Chernihiv ke Kyiv untuk di tempat kan di shelter atau tempat aman di kedutaan yang ada di Kiev.

"Namun, jalur itu tidak diizinkan oleh Pemerintah Ukraina karena diberlakukan darurat militer dan jam malam sehingga tidak bisa dilewati karena dikhawatirkan akan terjadi medan pertempuran dan terjebak di dalamnya. Namun, Pemerintah Indonesia (akan) dengan segera menjemput mereka. Semua yang kita hubungi secepat mungkin menjemput mereka agar bisa keluar. Saya yakin mereka pulang dengan selamat," katanya.

https://medan.kompas.com/read/2022/03/08/115122978/9-warga-binjai-dan-langkat-masih-terjebak-di-chernihif-ukraina-sempat-sembunyi

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke