Salin Artikel

Kronologi Nasabah di Medan Kehilangan Rp 1,6 M, Sisa Rp 24 Juta dalam 3 Bulan

MEDAN, KOMPAS.com - Vira Vazria, warga Kota Medan, Sumatera Utara, mengaku kehilangan saldo tabungan sebesar Rp 1,6 miliar yang disimpannya di bank milik pemerintah, BRI Sisingamangaraja, Medan.

Dikutip dari Tribun Medan, dalam tiga bulan, saldo yang tadinya lebih dari Rp 1,6 miliar hanya tinggal Rp 24 juta.

Peristiwa ini terjadi pada 2021 dan sudah dilaporkan ke BRI di tahun yang sama. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan dari pihak bank terkait ke mana perginya uang Vira.

Pada Selasa (22/3/2022) siang, Vira dan pengacaranya akhirnya mendatangi kantor perwakilan bank tempat korban membuka buku tabungan di jalan Sisingamangaraja, Kota Medan pada Selasa (22/3/2022) siang.

Kuasa hukum Vira yang bernama Benri Pakpahan menyebutkan, uang kliennya mulai berkurang drastis pada bulan April hingga Juli 2021.

Dari yang tadinya Rp 1,6 miliar hanya menyisakan Rp 24 juta.

"Jadi dari catatan rekening koran korban, sejak April sampai Juli (2021) itu tabungan berkurang," ungkap Benri.

"Selama tiga bulan dari total Rp 1,6 miliar tersisa dalam rekeningnya hanya Rp 24 juta," sambungnya.

Pada bulan April ada penarikan uang beberapa kali dengan jumlah sekitar Rp 100 juta dan Rp 50 juta sekali tarik. Kemudian hal yang sama juga terjadi di bulan Mei hingga Juli.

Benri menambahkan, dalam catatan rekening korban tercatat adanya transaksi penarikan dari teller bank cabang Sisingamangaraja.

"Jadi ada penarikan yang kita duga dilakukan melalui teler bank di sana," kata Benri.

Ketika transaksi itu terjadi, buku tabungan dan ATM dipegang oleh korban Vira. Namun terdapat buku tabungan baru yang dikeluarkan bank tanpa sepengetahuan Vira.

"Bahkan buku tabungan pun ada baru yang dikeluarkan pihak bank, tanpa sepengetahuan pemilik rekening," tandasnya.

Dia mengatakan, kliennya sudah pernah meminta penjelasan dari pihak bank. Saat itu pihak bank berkata bahwa uang tersebut ditarik oleh Vira sendiri.

"Korban tidak ada melakukan penarikan uang, namun dari catatan rekening koran ada, dan dilakukan melalui teller bank di Sisingamangaraja. Mereka sebut itu dilakukan klien kami, padahal itu tidak ada," tegas Benri.

Karena tidak ada penyelesaian hingga 2022, Vira kemudian menyerahkan kasus itu kepada Benri selaku tim kuasa hukum.

Benri dan timnya pernah meminta agar pihak bank memperlihatkan rekaman CCTV untuk mengetahui siapa yang melakukan transaksi tersebut. Namun permintaan ini ditolak bank.

Benri menilai, bank seolah tidak ingin menanggapi kasus tersebut, dibuktikan dengan sikap bank yang tidak kooperatif mengungkapkan kejanggalan hilangnya uang tersebut.

"Yang jelas uang ditarik melalui teller di sini, secara bertahap. Namun kita minta supaya CCTV dibongkar tidak diberi, kita minta temui kepala cabang selalu beralasan tidak di tempat," ungkapnya.

"Kalau klien kami yang ambil uangnya, mana buktinya dan mana CCTV, ayo kita buka," tandas dia.

Di sisi lain, Manajer Operasional BRI Cabang Sisingamangaraja, Muhammad Nasrullah menyampaikan akan mempertemukan nasabah dengan kepala cabang di sana.

"Kepala Cabang sedang di Jakarta. Tinggalkan saja nomor handphone, nanti kami hubungi," terangnya.

Nasrullah pun engan memberikan keterangan lebih jauh soal kasus itu ketika ditanyai.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kisah Nasabah Bank di Medan, Saldo Rp 1,6 M di Tabungan Lenyap Dalam 3 Bulan, Diduga Ditarik Teller

https://medan.kompas.com/read/2022/03/24/201247078/kronologi-nasabah-di-medan-kehilangan-rp-16-m-sisa-rp-24-juta-dalam-3-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke