Salin Artikel

Penyaluran 2 Ton Minyak Goreng Curah di Riau Diduga Tak Sesuai Kesepakatan

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menelusuri dugaan ketidaksesuaian penyaluran 2.000 ton minyak goreng curah oleh distributor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Sekretaris Daerah (Sekda) Riau, SF Hariyanto mengatakan, Kemendag memberikan kuota 2.000 ton minyak goreng curah per minggu untuk Riau.

Untuk pendistribusiannya, Kemendag telah menunjuk dua perusahaan. Kemudian ada laporan penyaluran minyak goreng curah ini tidak sesuai kesepakatan.

"Tidak sampai 2.000 ton yang disalurkan per minggu. Ini yang mau kami telusuri, apa penyebabnya kok distributor tidak menyampaikan, sedangkan masyarakat di bawah butuh minyaknya," ungkap Hariyanto kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (4/4/2022).

Hariyanto menjelaskan, pada Rabu dan Kamis, Tim Satgas Pangan yang ditunjuk Pemprov Riau akan mulai turun ke pasar-pasar induk di Riau.

Tujuannya untuk memeriksa ketersediaan 11 komoditi bahan pokok masyarakat.

"Jadi tidak hanya minyak goreng saja, sebelas bahan pokok seperti beras, minyak goreng, ayam, daging, telur, gula ini akan kami cek ketersediaannya. Kalau ada kelangkaan akan dicari tahu apa penyebabnya," kata Hariyanto.

Khusus minyak goreng dan minyak goreng curah, hasil sidaknya akan dilaporkan langsung ke Kemendag.

"Data-data hasil sidak nanti akan kita laporkan ke pusat. Artinya pusat yang akan menyelesaikan persoalan minyak goreng ini," ungkap Hariyanto.

"Yang menetapkan HET (harga eceran tertinggi), dan menunjuk pendistribusian minyak goreng curah kan mereka (Kemendag) juga," tambahnya. 

https://medan.kompas.com/read/2022/04/04/201043978/penyaluran-2-ton-minyak-goreng-curah-di-riau-diduga-tak-sesuai-kesepakatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke