Salin Artikel

Keluh Kesah Petani Kelapa Sawit di Sumut Saat Harga TBS Anjlok ke Rp 800 Per Kg

Petani kelapa sawit hanya bisa menjual TBS seharga Rp 800 per kilogram ke penampung. Padahal, pekan lalu harga TBS berkisar Rp 1.800 per kilogram.

"Harga segitu buat kami kewalahan bayar upah pemanen, lain lagi upah pekerja yang merawat sawit," ujar Dodi Sijabat, salah satu petani kelapa sawit di Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, saat dihubungi, Selasa (28/6/2022).

Keadaan makin sulit dirasakan Dodi karena beberapa pohon kelapa sawit miliknya sudah berusia lebih dari 15 tahun, sehingga produksinya relatif menurun.

Setiap kali panen, dia hanya bisa mengumpulkan paling banyak 6 ton TBS.

Meski demikian, Dodi masih tetap memanen pohon kelapa sawitnya.

Dia merasa lebih baik menjual komoditas itu dengan harga murah dan mendapat untung tipis, ketimbang membiarkannya busuk.

"Makanya kami berharap pemerintah segera menstabilkan harga," sebut Dodi.

Keluhan yang sama dilontarkan Dion Situmorang.

Petani yang hanya memiliki 2 hektar lahan kelapa sawit di Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara, mengatakan harga TBS kini membuatnya tidak lagi bisa merasakan keuntungan.

"Daripada busuk di pohon mending dijual ajalah walaupun sebenarnya sudah tak ada lagi untungnya dibandingkan dengan biaya perawatan pupuknya serta biaya memanennya," ujar Doni.

https://medan.kompas.com/read/2022/06/29/061100378/keluh-kesah-petani-kelapa-sawit-di-sumut-saat-harga-tbs-anjlok-ke-rp-800-per

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke