Salin Artikel

Analisis BMKG soal Gempa M 6,0 Tapanuli Utara: Destruktif, Lebih dari 50 Kali Gempa Susulan

Gempa yang terjadi merupakan gempa kerak dangkal.

"Gempa ini bersifat destruktif karena gempa ini jenis shallow crustal earthquake atau gempa kerak dangkal," kata Daryono dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, Sabtu (1/10/2022).

Daryono menyebut, pihaknya mencatat telah terjadi lebih dari 50 gempa susulan di Tapanuli Utara.

Kejadian itu juga mengakibatkan seorang warga tewas dan sejumlah rumah rusak 

"BMKG terus memonitor gempa susulan dan kita sudah mencatat lebih dari 50 kali. Kekuatannya bervariasi, dengan magnitude terbesar 5,1, yang kecil itu 2,4," kata Daryono.

Sebelumnya diberitakan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang gempa empat kali pada Sabtu (1/10/2022) subuh.

Berdasarkan informasi dari Twitter BMKG, @infoBMKG, gempa pertama bermagnitudo 6,0 mengguncang Tapanuli Utara pukul 02.28 WIB.

Pusat gempa berada di darat 15 km barat laut Tapanuli Utara.

Gempa dirasakan (MMI) VI Tarutung, IV Singkil, V Sipahutar, III Tapaktuan, dan III Gunung Sitoli. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa susulan M 5,1 kembali terjadi pukul 02.50 WIB. Kali ini gempa terjadi di 4 km timur laut Tapanuli Utara.

Gempa ketiga bermagnitudo 5,0 terjadi pukul 03.37 WIB, berada di 1 km timur laut Tapanuli Utara.

Gempa keempat dengan magnitudo M 3,9 terjadi pukul 04.03 WIB.

Pusat gempa berada di darat 4 km tenggara Tapanuli Utara. Gempa dirasakan (MMI) III Silangit.

https://medan.kompas.com/read/2022/10/01/091617578/analisis-bmkg-soal-gempa-m-60-tapanuli-utara-destruktif-lebih-dari-50-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke