Salin Artikel

Edy Rahmayadi Minta Semua Pasien Gagal Ginjal Akut Dirawat di Medan, Biaya Digratiskan

Hingga kini, ada 14 kasus anak di Sumatera Utara yang mengalami gagal ginjal akut, delapan di antaranya meninggal dunia, serta dua orang dinyatakan sembuh dan pulang.

Sedangkan empat orang lagi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan.

Untuk penanganan, perlu rujukan rumah sakit yang berada di Jalan Djamin Ginting ini, termasuk jika gejala muncul di daerah luar Kota Medan.

“Saya diskusi bersama ahli, ada dokter anak, dokter ginjal, RS dan Balai POM. Kita mencari solusi dan langkah awal. Keputusan saya, apabila ada tanda gejala, semuanya harus segera dievakuasi. Bukan diobati di daerah, tetapi ke Medan, ke RS rujukan yaitu Rumah Sakit Adam Malik,” kata Edy, Selasa (25/10/2022).

Selain itu, Edy memastikan biaya pengobatan gratis dengan indikasi infeksi saluran cerna, demam, ISPA, batuk pilek, muntah, kurangnya kadar urine, dan tidak bisa kencing.

“RS Adam Malik cukup siap, kalau tidak, banyak yang lain untuk memfasiltiasi. Kepada masyarakat, rawat dan perhatikan anak-anak, perhatikan kebersihannya. Patuhi petunjuk dokter dan puskesmas di daerah,” imbaunya.

Kemudian, mencegah peredaran obat sirup yang diduga pemicu munculnya GGA.

Pemerintah akan melakukan penarikan bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dari apotek, fasilitas kesehatan sampai pabrik.


Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyatakan akan mengawal untuk memastikan tidak ada obat sirup jenis tertentu yang beredar dan menjadi resep pengobatan. 

“Kita sudah turun ke lapangan, sudah minta obat itu tidak diedarkan, sampai nanti penelitian dari pusat apakah diizinkan atau tidak. Surat peringatannya sudah ada dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Untuk itu, saya mengimbau BPOM turun ke lapangan menarik obat dari pasaran,” kata Panca.

Diminta jangan panik

Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengimbau masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak usia 0-18 tahun tidak panik berlebihan.

Segera periksakan ke fasilitas kesehatan (faskes) jika anak mengarah kepada GGA seperti penurunan volume urine, demam selama 14 hari, gejala ISPA dan infeksi saluran cerna.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Syarifah Zakia mengatakan, kasus GGA di Sumut tersebar di Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan Kota Medan.

Beberapa kasus, gejala yang dialami berupa demam disertai batuk dan paling khas buang air kecil sedikit.

"Atau tidak mengeluarkan urine selama enam sampai delapan jam, bahkan sulit buang air kecil," kata Syarifah.

Pihaknya sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes dan gubernur, turun ke lapangan melakukan penyelidikan epidemologi penyebab anak mengalami GGA.

“Dinkes Sumut sedang mendata dan mencari riwayat pasien sebelum dia ke faskes, jenis obat yang dikonsumsi sebagai bahan investigasi,” katanya lagi.

Terkait jenis obat sirup atau cairan yang tidak boleh dikonsumsi, dia mengatakan, masih dalam pemeriksaan.

"Kita masih bekerja, hasil investigasi pasti akan dirilis pemerintah,” ucapnya.


Untuk saat ini, Syarifah mengimbau jika anak sakit seperti demam, bisa menggunakan obat tablet dengan dosis berdasarkan berat badan dan kondisi pasien.

“Orangtua jika anaknya sakit, jangan panik, demam itu petujuk bahwa ada respons tubuh. Jangan membeli obat sembarangan, bawalah ke faskes terdekat untuk diperiksa dan diresepkan dengan baik dan benar sesuai resep dokter,” harapnya.

Rosmayanti Syafriani Siregar, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, menambahkan, tidak semua anak deman harus segera diberi obat.

Perlu dilakukan penanganan dengan memberikan minum, kompres, dan mengurangi penggunaan pakaian yang tebal.

Orangtua tetap waspada dan memantau pola berkemih atau pengeluaran urine dari tubuh anak. 

“Kalau dia sakit, coba lihat bagaimana minumnya, bagaimana berkemihnya, kalau berkurang coba ke faskes untuk dipantau tanda-tanda bahaya dari si anak untuk dilakukan penganan lebih lanjut. Orangtua tidak usah was-was untuk anak yang batuk dan flu,” katanya.

https://medan.kompas.com/read/2022/10/26/072545078/edy-rahmayadi-minta-semua-pasien-gagal-ginjal-akut-dirawat-di-medan-biaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke