Salin Artikel

Banjir Rendam Kota Medan, Sejumlah Warga Diungsikan

Hitungan jam, kawasan wajib banjir terendam, jalan digenangi air dengan ketinggian di atas lutut, kendaraan mogok di mana-mana, warga dievakuasi ke tempat aman.

Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama organisasi perangkat daerah terkait langsung turun tangan membantu masyarakat.

Salah satu lokasi banjir yang cukup parah di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medansunggal, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi tujuh warga, tiga di antaranya adalah anak-anak dan bayi.

Selain Jalan Perjuangan, banjir juga terjadi di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjungrejo, masih di kecamatan yang sama.

Warga yang rumahnya terendam diungsikan sementara ke Masjid Al Hidayah.

Data yang diperoleh, 55 warga mengungsi di masjid, rinciannya: 5 orang lansia, 20 orang perempuan dewasa, 15 anak-anak, sisanya balita.

Kepala BPBD Kota Medan HM Husni menjelaskan, petugas yang turun ke lokasi banjir fokus mengevakuasi terhadap warga.

Sampai hari ini masih melakukan penyisiran. Banjir dipicu cuaca ekstrim dan tingginya intensitas hujan di hulu sungai yang bermuara ke Kota Medan, menyebabkan kawasan yang dilintasi sungai menjadi banjir.

Soal jumlah rumah terendam dan kerugian yang ditimbulkan, dia belum bisa merincinya.

"Ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi evakuasi yakni Jalan Perjuangan, Kelurahan Hamdan, Aur dan Badur serta Perumahan Bumi Asri. Tim masih melakukan evaluasi. Setelah kondisi aman, baru kita lakukan pendataan," kata Husni, Sabtu (18/11/2022).


Sementara itu, Bobby menemui belasan warga yang mengungsi di Masjid Al Huda. Dia ingin memastikan kondisi warga aman dan dilayani dengan baik.

Warga mengaku tidak ada masalah, hanya mencemaskan rumahnya yang terpaksa ditinggal.

Dia meminta tidak usah khawatir karena kepala lingkungan dan lurah melakukan pengamanan.

Kepada wartawan, Bobby menjelaskan, semua pemukiman warga yang berdekatan dengan sungai dipastikan terendam.

Selain itu, banjir juga menggenangi banyak jalan protokol karena drainase yang ada penuh dan tertahan di hilir ketika menuju ke sungai.

Banjir di Jalan Perjuangan, penyebabnya drainase dan sungai yang penuh air.

"Begitu air sungai turun, banjir juga ikut turun. Jadi jangan bilang wali kota menyalahkan sungai, pastinya penyebab banjir ada dua yakni drainase dan sungai," kata Bobby.

Mengatasi persoalan sungai, Bobby mengatakan, Pemkot Medan terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumut dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera 2 selaku pihak yang berwenang untuk melakukan normalisasi.

"Kami mendorong normalisasi sungai supaya ketinggian air tidak seperti ini lagi. Kalau ketinggian air sungai dapat kita kontrol, otomatis aliran drainase bisa lebih cepat," bebernya.

https://medan.kompas.com/read/2022/11/19/161311678/banjir-rendam-kota-medan-sejumlah-warga-diungsikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke