Salin Artikel

Oknum Polisi dan Prajurit TNI Lakukan Pencurian Rel Kereta Api Terbesar, Diangkut dengan Truk

Aparat dari Kepolisian Sektor Pulau Raja, Asahan, bersama sejumlah warga menangkap oknum polisi dan TNI, serta dua rekannya berinisial I (31) dan D (15), pada Sabtu (4/2/2023).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, kasus pencurian ini sudah masuk dalam tahap penyidikan.

Dari tangan komplotan ini, polisi menyita satu unit truk Colt Diesel dan 17 batang besi rel kereta api.

"Kasusnya masuk tahap sidik (penyidikan). Akan diperiksa propam dan reskrim," kata Hadi lewat pesan singkat, Selasa (7/2/2023).

Pencurian rel kereta terbesar

Manager Humas PT KAI Sumut, Anwar Solihin mengatakan, oknum TNI dan polisi itu kepergok melakukan aksi pencurian rel kereta api pada Sabtu (4/2/2023) sekira pukul 03.30 WIB.

Aksi pencurian rel kereta api berlangsung di jalur perlintasan Stasiun Aek Loba dan Stasiun Mambang Muda.

Anwar menjelaskan, penangkapan terhadap para pelaku bermula dari adanya laporan masyarakat kepada petugas PT KAI.

"Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada empat orang pencuri tengah mencuri rel kereta," kata Anwar, Senin (6/2/2023), dikutip dari Tribun Medan.

Setelah mendapat laporan itu, petugas PT KAI mendatangi lokasi dan menemukan empat pelaku.

"Ada sekitar 17 batang rel kereta api yang dicuri dengan masing-masing panjang relatif. Ada yang lima meter, ada yang tujuh, dan delapan meter," sebutnya.

Setelah diamankan, para pelaku langsung diserahkan ke kantor polisi.

Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa dua di antaranya merupakan oknum TNI dan polisi.

Dijelaskan Anwar, besi rel kereta api yang digasak oleh para pelaku ini memang sudah tidak terpakai lagi.

"Jadi memang untuk rel yang dicuri bukan rel yang aktif. Memang rel tersebut berada di pinggir rel yang aktif," ujarnya.

Meski rel yang dicuri tidak terpakai, tapi rel bekas itu dijadikan pendukung sarana prasarana. Salah satunya dijadikan patok penahan tanah.

Adapun sebagian rel itu sudah diangkut ke dalam truk.

"Jadi memang mereka ini menggunakan alat las juga, sama truk juga untuk mengangkut. Sudah ada juga yang di dalam truk, sudah ada yang dipotong-potong," bebernya.

"Untuk daerah Asahan, memang yang sebelumnya (aksi pencurian rel) dengan ambulans. Jadi memang yang terbesar yang kemarin dan sebelumnya saat pencurian dengan ambulans," ungkap Solihin.

Jumlah besi yang dicuri itu jika ditafsirkan berkisar Rp 247 juta.

"Harapan kita, ke depan tidak ada lagi pencurian prasarana milik negara, meskipun rel bekas. Untuk membuat efek jera akan dilanjut karena ada saksi dan barang bukti," pungkasnya.

Sementara, Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, anak di bawah umur berinisial D tidak terlibat dalam kasus ini.

D tidak mengetahui dan tidak ikut serta dalam aksi pencurian rel kereta api. Sehingga, polisi memulangkan D pada orangtuanya.

"Sebenarnya ada sembilan orang tersangkanya, enam orang lain DPO," ujar Roman.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: BIKIN MALU Pangdam dan Kapolda Saja, Oknum TNI dan Polisi Malah Mencuri Rel Kereta Api

https://medan.kompas.com/read/2023/02/07/192907078/oknum-polisi-dan-prajurit-tni-lakukan-pencurian-rel-kereta-api-terbesar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke