Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Medan-Binjai 3 Tahun Tersendat, Kapolda Sumut Ultimatum Warga

Kompas.com - 19/06/2019, 16:30 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Proyek pembangunan jalan Tol Medan-Binjai di Tanjung Mulia masih terkendala lantaran masih adanya penggarap.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto menyampaikan ultimatum kepada warga yang tak memiliki dokumen kepemilikan alas hak segera meninggalkan tempat tersebut.

Hal tersebut disampaikan Agus saat meninjau lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Medan-Binjai di Tanjung Mulia, Rabu (19/6/2019).

Dia berharap warga yang tinggal di lahan itu mementingkan proyek jalan tol yang akan dimanfaatkan masyarakat umum.

"Jangan nanti kita proses lalu dianggap kriminalisasi. Kita imbau mereka melihat kepentingan masyarakat yang lebih luas agar pengerjaan proyek strategis nasional tidak terhambat," kata Agus.

Baca juga: Tol Medan-Binjai dan Medan-Tebing Tinggi Siap Beroperasi Saat Mudik Lebaran

 

Selain itu, kata dia, warga yang sudah menerima ganti untung tanah untuk segera membongkar bangunan mereka sehingga proyek ini bisa segera dituntaskan.

"Situasi sudah bagus. Kita dorong agar ini segera bisa dituntaskan. Tadi kami mendapat laporan dari Kanwil BPN, dari HK dan Jasa Marga. Insya Allah pada akhir bulan Juni kalau bisa proses pembayaran ganti untung bisa selesai," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, dia mengimbau kepada pihak terkait segera melakukan sosialisasi jika ada perubahan regulasi soal pembayaran ganti rugi.

Hal tersebut, menurutnya, harus dilakukan karena sudah beredar di masyarakat, adanya selisih nilai hingga seratus ribuan dari pembayaran kepada warga sebelumnya.

"Iya ini juga harus disosialisasikan. Agar warga tidak menduga yang tidak-tidak," ucapnya.

Kakanwil BPN Sumut, Bambang Priono mengatakan, saat ini sudah 80 persen dari 549 kepala keluarga yang berada di lahan proyek tol menerima pembayaran ganti rugi. Sisanya, menurut Bambang, tinggal menunggu proses birokrasi.

"Yang 20 persen itu awalnya kita mau selesaikan sebelum lebaran. Tapi menunggu proses birokrasi dan administrasi. Kan masing-masing stakeholder mempunyai waktu," katanya.

Sebenarnya, lanjut Bambang, dia menginginkan agar proyek tol ini selesai pada Oktober ini. Namun pihak HK menyatakan proyek tol ini baru kelar pada Desember 2019 nanti.

"Ya, semoga pada Desember 2019 ini kita sudah bisa menikmati jalan tol Binjai-Tebing Tinggi," katanya.

Sehari sebelumnya, ketika di Polda Sumut, Bambang Priobo mengatakan, pembangunan jalan tol Medan-Binjai sudah tiga tahun terhambat karena permasalahan lahan. Berbeda dengan jalan tol lainnya seperti tol Tebing Tinggi - Kuala Tanjung sepanjang 45 km.

Kemudian Tebing Tinggi - Danau Toba yang tahap pertamanya dari Tebing Tinggi - Pematang Siantar sejauh 45 km.

"Kalau main hantam aja, mau ke mana mereka. Dampak sosialnya itu harus dipikirkan," katanya.

Baca juga: Siapkan Akses Pemudik, Pemprov Jabar Kebut Proyek Tol Cisumdawu

Karena itu, penanganan harus dilakukan dengan baik. Saat ini, sudah ada proses pembongkaran bangunan dan mulai pembangunan.

"Supaya menunjukkan ke masyarakat bahwa pemerintah serius dengan ini. Karena sudah tersendat selama tiga tahun. Harapannya tol Medan - Binjai tahun ini selesai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com