Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Tusuk Gigi, Pencuri Spesialis Ini "Bobol" ATM hingga Rp 700 Juta

Kompas.com - 08/10/2019, 20:02 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hanya dengan tusuk gigi Muammar alias Amar (33) berhasil menggondol uang Rp 773.063.270 di ATM BNI Anugerah Swalayan di Jalan Marelan Raya, Pasar V, Kecamatan Medan Marelan.

Aksinya terrekam CCTV dan ditangkap di kediamannya pada Senin (7/10/2019). 

Penangkapan Ammar dilakukan oleh Satreksim Polres Pelabuhan Belawan.

Warga Jalan Baru, Gg Sederek, Desa Percut Sei Tuan ini lihat dalam membobol ATM dengan modus ganjal tusuk gigi.

Informasi yang dihimpun, pada Jumat lalu (13/9/2019) dia menguras uang korbannya  sebesar Rp.773.063.270 juta. 

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembobol ATM Kelompok Lampung, 1 Masih Buron

Korbannya bernama R. Effendi  (41), warga Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan. Dia membuat laporan ke Polres Belawan dengan Nomor:LP/309/IX/2019/SU/SPKT PEL BLWN,TANGGAL 17 SEPTEMBER 2019 lantaran curiga ada trasnfer mencurigakan dari tabungannya mencapai Rp 700 juta lebih.

Dari laporan tersebut kemudian Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan, langsung menindaklanjuti laporan korban dan memburu keberadaan tersangka.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan mengatakan, awalnya korban berada di ATM BNI Anugerah Swalayan Marelan hendak mengambil uang di ATM dan ternyata  ATM tersebut tersangkut.

Pelaku masuk dan berpura-pura menawarkan jasa membantu korban yang kesulitan mengeluarkan kartu ATM tersebut.

Baca juga: Polisi Tembak 3 Pelaku Pembobol ATM di Aceh Utara

Pelaku mengatakan bahwa korban salah memasukkan PIN sehingga Kemudian korban menyerahkan kode PIN-ya kepada tersangka.

"Tersangka mengaku pencurian yang dilakukan ini ketiga kalinya. Sebelumnya dia tertangkap juga dalam kasus yang sama. Dua rekan pelaku masih dalam pengejaran kita," katanya, Selasa (8/10/2019) di Mapolres Pelabuhan Belawan. 

Beraksi pakai tusuk gigi

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Jerico Lavian Chandra mengatakan, modus pelaku dengan mengganjal ATM dengan menggunakan tusuk gigi dan menawarkan jasanya untuk membantu mengeluarkan ATM.

Dimulai dengan mengganjal ATM menggunakan tusuk gigi kemudian datanglah korban-korban mencoba untuk memasukkan ATM nya, tetapi tidak bisa. 

Baca juga: Susah Masukkan Kartu ATM, Hati-hati Modus Ganjal Mesin ATM Pakai Tusuk Gigi

"Kemudian oleh komplotan pelaku didatangi kembali korban dan menawarkan bantuan. Waktu ditawarkan bantuan itulah ATM milik korban ditukar, setelah mereka melakukan pertukaran di situlah mereka mengambil ATM korban dan dibawa lari," ungkap Jerico.

Penangkapan terhadap pelaku setelah dilakukan penyelidikan dan melihat rekaman CCTV.  Pelaku ditangkap saat berada di rumahnya pada Senin (7/10/2019).

Dari aksi tersebut, Ammar mengaku mendapat bagian sebesar Rp 90 juta dan berhasil disita oleh polisi. 

Selain menyita uang, polisi juga menyita barang lainnya berupa 2 unit sepeda motor, satu unit handphone uang sebesar Rp 4.2 juta, 1 unit HP merk Oppo F5, 2 unit HP 1 buah kalung emas, 1 pasang kerabu, 2 buah cincin mas, 1 buah dompet, 62 buku tabungan dan satu unit handphone merk Samsung 1 buah kartu ATM, 1 unit AC merk Sharp 1 buah baju berwarna merah.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka diancam hukuman 5 tahun penjara" ujarnya.  

Baca juga: Pelaku Mengaku Belajar Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi dari YouTube

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com