Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Polisi Berhentikan Ambulans, Kapolda Sumut Minta Maaf

Kompas.com - 04/11/2019, 13:25 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto meminta maaf kepada masyarakat terkait kasus polisi yang memberhentikan mobil ambulans di simpang empat Jalan KF Tendean, Tebingtinggi.

"Saya secara pribadi mohon maaf kepada masyarakat, yang kemarin ada selisih paham dengan anggota saya," kata Agus seusai konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin (4/11/2019).

Anggota yang dimaksud adalah Brigadir UMP yang diketahui memberhentikan ambulans yang dikemudikan Zulfan.

Menurut Agus, insiden itu seharusnya tidak akan terjadi jika saja petugas di lapangan bisa menahan emosi.

Apalagi, menurut Agus, dalam keadaan darurat di jalan raya, kendaraan seperti ambulans harus mendapat prioritas oleh petugas.

Baca juga: Duduk Perkara Oknum Polisi yang Berhentikan Mobil Ambulans, Berawal dari Bunyi Sirene

"Kami semua selalu mengarahkan anggota di lapangan untuk melakukan yang baik kepada masyarakat. Kita selama ini tak bisa menjaga stabilitas di masyarakat," kata Agus.

Menurut Agus, dia juga selalu memberikan arahan-arahan kepada anggotanya, agar melakukan yang terbaik kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan ke depan tidak terulang. Apa yang menjadi prioritas harus dilayani, semacam mobil ambulans, pemadam kebakaran dan lainnya," kata Agus.

Dia juga menyayangkan beberapa akun media sosial yang justru menyebar hoaks pasca kejadian.

Ada akun yang menyebut bahwa pasien yang dibawa dalam ambulans meninggal dunia. Namun, pada faktanya tidak demikian.

"Kepada orang-orang yang suka menyebar berita bohong, berhentilah. Kasihan masyarakat. Jangan jadikan upaya yang selama ini kita lakukan untuk menjaga hal-hal baik di masyarakat, dirusak dengan berita-berita bohong yang merugikan," kata Agus.

Baca juga: Berusaha Saling Tolong, 3 Bocah Kakak Adik Tenggelam di Parit

Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (2/11/2019) siang, di simpang empat Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, terjadi cekcok antara oknum polisi dengan sopir ambulans yang membawa pasien dari RS Sri Pamela ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi.

Masalah itu diketahui banyak orang, karena beredarnya video berdurasi 23 detik di media sosial dan aplikasi WhatsApp.

Dalam video tersebut, terlihat seorang polisi mengucapkan beberapa kata yang tidak semuanya jelas terdengar. Polisi itu juga balik merekam dengan ponselnya.

Seseorang di dalam mobil mengatakan, "Kami ambulans sedang di-stop polisi".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com