Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sungai Bedagai Sumut, Setiap Menit Bangkai Babi Melintas

Kompas.com - 08/11/2019, 20:57 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Selain di Sungai Bedera, Medan Marelan, Sumut. bangkai babi juga ditemukan di Sungai Bedagai, tepatnya di daerah Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai.

 

Bangkai babi mengapung di sungai itu sejak dua pekan lalu. Warga di TPI mengeluhkan bau busuk yang keluar dari bangkai. 

Seorang warga, Umar mengatakan, hampir setiap menit bangkai babi itu melintas. 

Ada yang masih baru, ada juga yang sudah membusuk. Bangkai babi dari berbagai ukuran.

"Kadang ada yang kecil, ada juga yang besar kali. Ini yang di bawah lantai ini, ada yang bangkai babi berukuran besar yang masih nyangkut dari tadi pagi," kata Umar, saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi, Jumat (8/11/2019). 

Baca juga: Selain Hog Cholera, Babi yang Mati di Sumut Terindikasi Terserang Virus ASF

Pantauan di lapangan pukul 11.39 WIB, seekor bangkai babi berukuran kecil melintas dan menimbulkan bau tak sedap.

Kemudian pada pukul 11.50 WIB, bangkai babi berukuran besar dalam keadaan busuk melintas diiringi dengan karung goni yang dihinggapi lalat. 

Sepuluh menit kemudian, bangkai babi kembali melintas. Di bagian perutnya menancap satu batang bambu.

Bangkai itu kemudian tersangkut di bagian belakang boat milik nelayan yang sedang bersandar di dekat dermaga.

"Kalau yang ukuran begitu, dari kemarin-kemarin sudah banyak lah melintas. Siang saja banyak yang lewat. Apalagi malam," kata Umar.

Hal yang sama diungkapkan warga, Ilham bin Muslim.

Ilham mengatakan, bangkai babi sangat mengganggu aktivitas warga karena baunya yang sangat menyengat.

Dia berharap agar tidak ada lagi orang yang membuang bangkai babi ke sungai.

"Harapannya, bisa dibersihkan lah, diangkat, biar tak mengganggu masyarakat," kata Ilham. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai Awaluddin mengatakan, populasi babi di Serdang Bedagai mencapai 31.000 ekor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com