Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Tersangka Pembuang Bangkai Babi di Sumut, Polisi Periksa 5 Peternak

Kompas.com - 29/11/2019, 07:03 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejak merebaknya virus hog cholera atau kolera babi para ternak babi di Sumatera Utara (Sumut), Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut hingga Jumat (22/11/2019), mencatat 10.289 ekor babi mati.

Belum ada satu pun yang ditetapkan tersangka dalam kasus pembuangan bangkai babi secara sembarangan.

Kematian babi karena virus kolera babi itu, dari awalnya tercatat terjadi di Dairi pada 25 September 2019, meluas hingga ke 11 kabupaten di Sumut, dari sebelumnya di angka 4.682 pada 5 November, naik menjadi 5.800 ekor hanya dalam waktu 6 hari.

Kemudian pada 18 November, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut ada 9.421 ekor babi yang telah menjadi bangkai karena virus tersebut.

Lalu empat hari berikutnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Sumut, Mulkan Harahap menyebut, jumlahnya terus bertambah.

"Yang tercatat mati ada 10.289 ekor babi di Sumut," katanya kepada wartawan saat itu.

Baca juga: Edy Rahmayadi Imbau Warga Tak Berhenti Makan Ikan walau Ada Kasus Bangkai Babi

Misteri pembuang bangkai babi

Menurut Mulkan, selain semakin banyaknya babi yang mati, bertambah pula kabupaten yang terdapat kematian babi.

Dari sebelumnya hanya 11 kabupaten, yakni di Dairi, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Karo, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Medan

"Lima kabupaten tambahannya yakni Langkat, Tebingtinggi, Simalungun, siantar dan Pakpak Bharat," katanya.

Di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal Deli Serdang, pada Minggu (17/11/2019) dini hari,  anggota Polsek Sunggal  menangkap Senang Hati Bulolo yang akan membuang dua bangkai babi di parit di desa tersebut menggunakan becak motor.

"Benar, pengemudi becak membawa bangkai babi," ujar  Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmad saat itu.

Selang dua hari saja, Polsek Sunggal kembali memergoki Hormat Sianturi yang mengangkut bangkai babi dengan becak motor pada Selasa malam (19/11/2019) sekitar pukul 22.30 wib, tak jauh dari lokasi Senang Hati Bulolo ditangkap dengan dua bangkai babi.

Baca juga: Belasan Ekor Bangkai Babi Dibersihkan di Perairan Aceh Singkil

Periksa 5 peternak

Saat dihubungi, Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa 5 orang peternak babi yang terkait dengan kasus Senang Hati Bulolo dan Hormat Sianturi.

"Penanganan lanjutnya, sampai saat ini kita sudah periksa 5 orang saksi dan belum menetapkan tersangka, menunggu hasil penyelidikan," katanya Kamis sore (28/11/2019).

Keterangan Yasir senada dengan keterangan Kasat Reksirm Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com