Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Petugas Lacak Orang Kontak Pasien Covid-19, Dapat Ancaman hingga ODP Bandel

Kompas.com - 23/03/2020, 23:02 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis mengatakan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) naik menjadi 50 orang dari sehari sebelumnya sebanyak 48 orang.

Semuanya dirawat di 25 rumah sakit di enam kabupaten dan kota.

PDP yang sudah pulang sebanyak enam orang karena dinyatakan negatif.

"Jumlah positif Covid-19 tidak berkembang, tetap dua orang. Satu meninggal dunia, satu lagi masih dalam perawatan," kata Riadil dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Jumlah ODP di Sumut Terus Bertambah Jadi 496 Orang

Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP), angkanya terus melonjak.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, pada Minggu (22/3/2020), ODP sebanyak 496 orang. Selang sehari kemudian naik menjadi 763 orang.

Angka ini berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas. 

Tracing dilakukan kepada orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Selain hasil tracing, jumlah ODP juga diketahui berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan tim Dinas Kesehatan mulai provinsi sampai kabupaten dan kota.

Ditelusuri siapa saja yang pernah kontak erat, baik di rumah, satu mobil, dan yang berjarak setengah meter.

Mereka yang baru pulang dari negara terjangkit seperti Singapura dan Malaysia dicatat.

"Penelusuran kami di lapangan tidak mudah, tidak semua orang bersedia ditanya. Petugas kami sampai ada yang diancam dan sebagainya. Kalau ODP bisa diidentifikasi, kontribusinya memutus rantai penularan," kata Alwi saat mendampingi Riadil saat siaran langsung konferensi pers di Media Center Gugus Tugas.

Dia berharap, ke-763 ODP ini melakukan karantina mandiri dan melakukan social distancing selama dua minggu supaya angka penyebaran tidak terus bertambah.

Dari awal, banyak ODP yang tidak berkenan mengisolasi diri. Maka sekarang dampaknya dirasakan, ada peningkatan yang signifikan. 

"Banyak ODP kita yang membandel. Kami sudah meminta saran kepada ahli hukum, mungkin kami akan mengumumkan ODP ini di mana saja sehingga tidak membahayakan orang lain. Supaya kita menjaga dia tidak ke mana-mana. Kalau pertimbangan hukumnya membolehkan, kami akan umum nama-namanya supaya menjaga kita semua,” sambungnya.

Baca juga: Di Sumut Jumlah ODP Corona Naik, Pemprov Rekrut Relawan untuk Tracing

Soal tes massal Covid-19, Alwi mengatakan, alat tes akan tiba di Sumut dan akan dimulai di daerah yang memiliki banyak ODP. 

“Ini bagian rencana kita memperkuat pemutusan rantai penularan,” pungkas Alwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com