Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Proses Pelipatan Jutaan Surat Suara di Medan, dari Penggeledahan Bawaan hingga Keinginan Pekerja Beli Ponsel Baru

Kompas.com - 05/03/2019, 21:53 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan Agussyah Damanik mengatakan, ada 25 lapak pelipatan surat suara yang masing-masing lapak berisi 10 pekerja. Para pekerja akan diawasi 30 orang pengawas.

Lapak pelipatan surat suara berada di Gedung Andromeda, bekas Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara.

Agussyah mengatakan, total surat suara yang akan para pekerja sortir dan lipat sebanyak 4.945.906 lembar. Terdiri dari 1.646.967 lembar atau 3.294 kotak DPR RI, 1.646.968 lembar DPRD Provinsi, dan 1.651.970 untuk DPRD Kota Medan.

Tiap kotak berisi kurang lebih 500 surat suara, sudah termasuk penambahan 2,5 persen dari DPT per TPS.

“Hari pertama ini, kertas yang dilipat DPR RI dulu. Dilanjut tingkat provinsi dan Kota Medan. Menunggu surat suara DPD RI dan Pilpres yang akan datang pada 8 dan 12 Maret mendatang. Kita targetkan lipat dan sortir ini selesai dalam dua minggu,” kata Agussyah, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: 891 Surat Suara Pemilu 2019 di Jakarta Timur Rusak

Para pekerja yang direkrut berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Medan. Mereka sudah mengikuti bimbingan teknis cara sortir dan melipat. Apalagi dari 250 pekerja tersebut, sebagian besar sudah punya pengalaman melipat surat suara pada pemilihan kepala daerah sebelumnya.

Surat suara harus diidentifikasi, yang dibilang rusak adalah kusut, ada bercak tinta mengenai nomor urut, tidak terbaca tulisannya, sobek, berlubang, atau ada flek hitamnya,” ucap dia.

Para pekerja akan memulai sortir dan lipat mulai 08.00 WIB sampai sore. Sebelum memasuki gedung, mereka akan melewati serangkaian pemeriksaan. Mulai dari pos masuk ke kawasan sampai pintu ruangan Andromeda.

Ada petugas dari Polrestabes Medan yang akan melakukan penggeledahan barang bawaan.

"Pekerja dilarang membawa tas ke dalam area lipat sortir, apalagi barang-barang seperti gunting, pisau, korek, rokok, dan telepon seluler. Hari ini merupakan hari pertama kami membuka surat suara di dalam kotak. Artinya, ini menepis berita hoaks yang beredar bahwa surat suara sudah tercoblos," kata Agussyah.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Medan Sulaiman mengatakan, kegiatan sortir dan lipat surat suara menjadi bagian terpenting dan menentukan kelancaran pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.

Sebab dalam pelipatan tersebut akan diketahui apakah ada surat suara yang rusak atau kurang supaya segera diatasi KPU Medan.

"Alhamdulillah, sebagian kertas surat suara untuk Kota Medan sudah tiba, hari ini KPU Medan memulai pensortiran dan pelipatan semoga berjalan lancar," kata Sulaiman.

Untuk mensukseskan dan mendukung Pileg dan Pilpres 2019, Pemerintah Kota Medan telah memfasilitasi standar operasional KPU Kota Medan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), KPU Kota Medan telah berkoordinasi dengan Disdukcapil Medan.

“Pemko Medan terus mendukung KPU Kota Medan, baik dari segi daftar pemilih dan keperluan lainnya. Kesuksesan pemilu harus didukung seluruh masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Menengok Proses Pelipatan Surat Suara oleh Pekerja Perusahaan Percetakan..

Salah satu pelipat surat suara, Nadya (19) warga Kelurahan Brayan, Kota Medan mengatakan, sudah sejak Selasa pagi mendatangi Gedung Andromeda.

Sebanyak 1.500 lembar harus dilipatnya sampai pukul 16.00 WIB, upahnya Rp 150.000 per hari. 

"Upahnya mau ditabung, buat jajan sama beli handphone," kata Nadya saat ditemui di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com