Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Naik Jelang Puasa, Edy Rahmayadi Ingatkan Pedagang Tidak Curang

Kompas.com - 30/04/2019, 22:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan menjelang bulan puasa, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengimbau agar tidak ada pihak yang melakukan kecurangan dengan menahan stok komoditi sehingga mempengaruhi harga pasar.

Hal ini disampaikannya dalam rapat kesediaan pangan jelang Ramadhan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Satuan Tugas Pangan, Selasa (30/4/2019). 

Satgas Pangan diminta Edy untuk mengawasi dan jika ditemukan kecurangan agar segera ditindaklanjuti. Dirinya mengakui ada kenaikan harga untuk beberapa komoditi karena masalah distribusi di Nias.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan kajian komprehensif dan mapping proses distribusi bahan pangan antar daerah. Menurutnya, infrastruktur menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi hal ini.

Baca juga: Bupati Madina Batal Mundur, Edy Rahmayadi: Alhamdulilah, Untung Cepat Sadar...

"Di Nias saat ini gelombang laut antara Sibolga dan Nias sedang tinggi, jadi ada kesulitan untuk distribusi barang, berdampak pada kenaikan harga. Solusinya adalah mandiri, kita upayakan memajukan pertanian sehingga produksi mereka bisa memenuhi kebutuhan. Jadi kalau gelombang laut naik, tidak masalah lagi,” kata Edy, Selasa (30/4/2019).

Di Medan, lanjutnya, juga ada kenaikan harga mulai cabai, kedelai, bawang merah, dan bawang putih. Meski stok masih di level aman, tapi Edy meminta dibuat rencana jangka panjang supaya harga tetap stabil.

Mempengaruhi inflasi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan, daerah yang paling banyak mempengaruhi inflasi di Sumut adalah Medan, Padangsidimpuan, Siantar dan Sibolga.

Untuk kajian, keempat daerah ini perlu menjadi prioritas, kata Wiwiek. Dirinya setuju bahwa Sumut sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan produksi provinsi, hanya saja distribusi belum merata.

Baca juga: Jelang Puasa, 70 Ton Bawang Bombay Disita Polisi di Surabaya

“Untuk itu, jangka panjang perlu kita buat kajian yang memetakan daerah-daerah mana yang kelebihan komoditas dan daerah mana yang paling kekurangan, kemudian bagaimana dan siapa yang distribusikan,” ucapnya.

Di tempat terpisah, Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan menurunkan tim monitoring Satgas Ketahanan Pangan (Ketapang). Tim meninjau pasar-pasar tradisional dan distributor bahan pokok.

Dipimpin langsung Kadis Ketapang Emilia Lubis, tim mendatangi distributor beras di Jalan Sibayak. Johan (40), pengusana UD Harapan Baru mengaku stok beras di gudangnya cukup untuk tiga bulan ke depan.

“Kita punya 60 ton beras berbagai jenis. Untuk beras medium, harganya Rp 9.000 per kilogram. Kami jamin tidak ada penimbunan, masyarakat bisa beli beras dengan mudah dan murah," ungkapnya.

Baca juga: TPID: Pekan Pertama Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Solo Turun

Hal yang sama juga diucapkan pemilik UD Maju, Bukit (45). Tim selanjutnya bergerak menuju pusat pasar.

Harga cabai, bawang dan ayam melonjak

Dari hasil pengecekan, harga minyak goreng curah masih bertahan Rp 10.000 per liter. Begitu juga dengan harga daging sapi, masih tetap Rp 110.000 per kilogram.

Kenaikan terjadi untuk gula pasir, harga saat ini Rp 12.000 perkilogram, sebelumnya Rp 11.000 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com