Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Running Text" Hina Jokowi dan Megawati Muncul di Totem SPBU

Kompas.com - 25/05/2019, 17:43 WIB
Dewantoro,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Tiang papan display harga atau totem di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, diretas.

Pada Kamis (23/5/2019) malam, tiba-tiba muncul running text yang berisi kalimat penghinaan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di bawah daftar harga terbaru bahan bakar minyak yang dijual.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jericho Lavian mengatakan, kasus itu terjadi di sebuah SPBU di Pasar III Marelan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

Baca juga: 4 Fakta Video Viral Bripka Herman, Cerita Sedih Ditinggal Ayah Ikut Aksi 22 Mei hingga Mimpi Terwujud

Running text muncul sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, warga yang mengetahuinya langsung heboh lalu merekamnya. Video rekaman warga lalu viral di media sosial.

Papan display langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian. 

"Ini dugaan (dilakukan) orang lain di luar SPBU. Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019).

Baca juga: Mbah Arjo, Manusia Tertua di Indonesia yang Meninggal Usia 193 Tahun, Mengaku Pernah Temani Soekarno Ritual

Polisi, lanjutnya, saat ini sedang menyelidiki kasus penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati melalui running text ini.

Sementara itu, Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan, Robby Hervindo, mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU. Pihaknya melibatkan tim keamanan IT untuk mengambil langkah pengamanan di setiap tiang display.

"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan. Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," ungkapnya, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com