Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dilantik Jadi Wakil Rakyat, PDI-P Bekali Kadernya Paham Antikorupsi

Kompas.com - 30/06/2019, 15:22 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum pusat lewat rapat plenonya menetapkan 193 kader PDI-P akan dilantik menjadi wakil rakyat pada Oktober 2019 mendatang.

Dari jumlah tersebut, 60 persennya adalah pendatang baru. Hal ini menjadi indikator kepercayaan yang tinggi masyarakat Sumatera Utara (Sumut) kepada wakil rakyat dari partai banteng ini.

Sihar Sitorus yang menjadi legislator dengan suara terbanyak pada pemilihan calon legislator di pemilihan presiden 2019 menilai bahwa masyarakat dan negara ingin melihat komitmen para wakil rakyat membangun daerahnya bukan dengan praktik korupsi.

Baca juga: PDI-P Surabaya Usulkan Whisnu Sakti Buana sebagai Pengganti Risma

Harapan publik ini sejalan dengan instruksi Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarno Putri dalam rapat kerja nasional (rakernas) I PDI-P pada 12 Desember 2011. 

"Ibu (Megawati) Ketum menginstruksi partai ini menjadi pelopor pemberantasan korupsi. Sikap tegasnya sudah dibuktikan dengan memecat kadernya yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) atau berstatus tersangka KPK. Surat pemecatan langsung dikeluarkan, meski kasusnya belum masuk ranah pengadilan," kata Sihar lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Sabtu (29/6/2019).

Sikap tegas ini, lanjut Sihar, bukan hal mudah. Apalagi kalau tiba pada prinsip asas praduga tak bersalah. PDI-P menempatkan sikap politiknya jalan bersama rakyat dengan berkomitmen mendukung semua gerakan berantas korupsi.

Baca juga: Menakar Kemungkinan PDI-P dan Demokrat dalam Satu Gerbong Koalisi...

Maka perlu diberikan pembekalan, Sihar Sitorus Center (SSC) yang isinya kader-kader PDI-P menggelar pembekalan massal dengan menghadirkan seluruh politisi terpilih PDI-P se-Sumut pada Kamis (27/6/2019) lalu.

Narasumber utamanya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang, dan ahli kebijakan publik yang peneliti anggaran pemerintah Elfenda Ananda. 

Elfenda membekali para legislator cara menyusun anggaran pemerintah yaitu APBD dan APBN serta penggunaannya yang tidak bertentangan dengan hukum. Diakuinya, niat menghadirkan pemerintahan bersih di Indonesia tidak mudah karena masih dihadapkan berbagai tantangan.

Kasus korupsi tidak hanya terjadi di skala nasional, namun juga terjadi di daerah dan rentan berpotensi terulang kembali.

"Pembekalan adalah upaya PDI-P Sumut membina para kader dalam menjalankan tugas demi kepentingan rakyat. Para caleg pemula akan mengalami transisi alur pikir dari rakyat menjadi politisi," ujar ketua pembina SSC ini.

Baca juga: PDI-P: Rekonsiliasi Bukan Bagi-bagi Jabatan di Kabinet

Pemahaman hukum masyarakat Indonesia masih rendah sehingga pencegahan korupsi mutlak dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh.

KPK melalui Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK telah melakukan koordinasi, supervisi dan pemantauan juga pencegahan selain penindakan.

Tugas pokoknya meminimalkan penyakit menular korupsi yang sudah mewabah di seluruh aspek kehidupan. Menghasilkan kader-kader partai yang berkarakter, berintegritas dan antikorupsi akan memengaruhi pembangunan sumber daya manusia di Sumut. 

"Pembekalan ini bisa menjadi pelecut bagi para kader supaya tidak terjerumus korupsi, sebelum mereka dilantik menjadi wakil rakyat," ungkapnya.

Baca juga: Megawati Ingatkan Kader PDI-P Tak Terlena Kemenangan Pileg 2019

Saut sendiri mengapresiasi pembekalan paham antikorupsi yang dilakukan PDI Perjuangan. Dia mengatakan, angka kasus korupsi yang dilakukan para wakil rakyat terbilang tinggi.

Ada 247 legislator yang kasus ditangani KPK. Untuk itu, politisi terpilih saat ini harus menjaga integritas dengan berkontribusi melakukan pencegahan terhadap korupsi. OTT hanya salah satu tugas KPK, fungsi lainnya adalah pencegahan, koordinasi, supervisi dan monitoring. 

"Tolak suap dan gratifikasi, kalau tidak bisa menolaknya, laporkan ke KPK," kata Saut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com