Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Serangan Buaya, Warga Desa Simangalam Resah Saat Mencari Ikan

Kompas.com - 09/09/2019, 15:08 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Warga Dusun Tanjung Alam, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Medan, merasa resah setelah seorang nelayan diserang buaya pada Jumat (6/9/2019) sore.

Warga khawatir beraktivitas di sungai dan meminta pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) untuk segera turun tangan mengatasi serangan buaya.

Camat Kualuh Selatan Abdul Hariman mengatakan, warga yang diserang buaya bernama Misran (59).

Korban yang berprofesi sebagai nelayan, pada saat kejadian sedang bersama anaknya, Syahdan, menggunakan sampan untuk mengecek jebakan ikan di sebuah lubuk.

Baca juga: Tersesat, Buaya Muara Masuk ke Permukiman Warga

Sekitar pukul 19.00 WIB, sampan yang dikendarai keduanya diserang oleh seekor buaya.

Misran yang terjatuh dari sampannya, kemudian diserang buaya dan dibawa masuk ke dalam air.

Sempat beberapa saat di dalam, Misran kemudian timbul di tepi sungai.

Tak menunggu lama, anaknya langsung menariknya ke atas.

Setelah berhasil ditarik dari tepi sungai, Misran kemudian dibawa ke mantri desa untuk mendapat pengobatan.

"Serangan buaya sudah sering sejak setahun ini lah. Tapi biasanya menyerang sampan. Baru kali ini lah menyerang manusia," kata Abdul Hariman saat ditemui, Senin (9/9/2019).

Menurut Abdul, lokasi kejadian merupakan daerah di mana banyak ditemukan ikan.

Lokasi tersebut berdekatan dengan Desa Tanjung Pasir, yang sebagian besar warganya juga berprofesi sebagai nelayan. 

Abdul mengatakan, warga tidak berani melakukan pencarian buaya dengan kemampuan yang minim

Warga menggantungkan harapan pada BBKSDA Sumut untuk mengatasi kekhawatiran yang dialami.

"Kalau tak segera diatasi, takutnya akan jatuh korban," kata Abdul.

Baca juga: Masih Banyak Buaya Berkeliaran di Wilayah Calon Ibu Kota Negara

Sementara itu, Kepala Bidang Wilayah II Pematang Siantar BBKSDA Sumut Seno Pramudhita mengatakan, pihaknya saat ini sedang menuju lokasi munculnya buaya di Desa Simangalam.

Menurut dia, perlu dilakukan penelusuran lebih jauh untuk mengetahui jenis buaya.

Selanjutnya, akan dilakukan upaya-upaya lain sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita belum tahu, apakah itu buaya muara atau buaya ikan. Kalau buaya muara, sementara lokasinya sekitar 20 kilometer dari muara. Kalau buaya ikan, biasanya dia tak mau menyerang manusia. Makanya kita telusuri dulu," kata Seno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com