Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2020, Proyek Jalan Metropolitan Medan-Karo Segera Dimulai

Kompas.com - 20/11/2019, 21:28 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Program pengembangan jaringan jalan metropolitan Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro) segera terealisasi.

Untuk itu, rencana induk (masterplan) proyek ditargetkan rampung akhir 2019.

Kalau masterplan sesuai rencana, awal 2020 bisa segera groundbreaking untuk pengerjaan Mebidangro ini.

Sumber pendanaan dari APBN, APBD, investor, dan Kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Ada lima instruksi presiden, kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Rencana Program Pengembangan Jaringan Jalan Mebidangro di Medan.

Baca juga: Gubernur Sumut Akan Keluarkan Pergub Cegah Orang Buang Babi ke Sungai

 

Pertama memprioritas pembangunan SDM sejak dalam kandungan, permudah investasi untuk membuka lapangan kerja, reformasi birokrasi, APBN tepat sasaran, hingga pembangunan infrastruktur.

"Jadi, Mebidangro merupakan salah satu upaya mewujudkan visi Presiden Jokowi," kata Edy.

Akses jalan menuju Kabupaten Karo, lanjut dia, hanya ada satu jalan utama. Inilah alasan utama Edy mewujudkan pembangunan kawasan terintegrasi Mebidangro.

Rencana ini pun sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro.

"Tanah Karo adalah tempat subur, udaranya sejuk, saya ingin Karo yang mengisi kebutuhan sayuran di Pulau Jawa. Tapi karena infrastruktur jalan menuju ke sana hanya satu, sekali ada mobil mogok langsung macet panjang. Inilah yang segera kita atasi, agar petani di Karo bisa hidup makmur," ucapnya.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rehadian, yang hadir dalam diskusi tersebut menyampaikan, Kementerian PUPR mendukung upaya percepatan pembangunan kawasan Mebidangro.

Pihaknya hadir untuk mensinkronkan seluruh kebutuhan konektivitas antara setiap kabupaten yang memiliki kebutuhan.

"Biaya transportasi untuk daerah pertumbuhan harus bisa ditekan, kalau bisa dilakukan maka ekonomi daerah akan lebih kompetitif dan berkembang," ujar dia.

Baca juga: Soal OTT Wali Kota Medan, Gubernur Sumut Prihatin, Wakil Wali Kota Minta Maaf

Untuk mewujudkan konektivitas transportasi yang baik, banyak cara bisa dilakukan. Baginya, alat transportasi pun bukan hanya jalan tol, ada kereta api dan transportasi umum, maka perlu diperhatikan wilayah mana yang punya potensi.

"Jangan malah bersaing hingga akhirnya pertumbuhan ekonomi di daerah jadi mati," kata Hedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com