Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Aktivis Walhi Golfrid, Istri Ungkap Banyak Kejanggalan, Polisi Sebut Kecelakaan Tunggal

Kompas.com - 23/11/2019, 12:32 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com -Satu bulan lebih pascakematian Golfried Siregar, advokat organisasi lingkungan hidup Walhi Sumatra Utara, sang istri terus mendesak pihak kepolisian untuk mengusut lebih jauh penyebab kematian suaminya.

Resmi Barimbing (30) meyakini suaminya tidak tewas semata-mata karena kecelakaan motor.

Resmi termenung. Masih jelas terekam di benak ibu beranak satu ini kondisi terakhir sang suami sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Adam Malik Medan pada 6 Oktober sore, setelah tiga hari koma.

Golfrid ditemukan terkapar di bawah terowongan Titi Kuning, Medan, Sumatra Utara, pada 3 Oktober dini hari.

Baca juga: Polri Tegaskan Pelemparan Bom Molotov di Kantor LBH Medan Tak Terkait dengan Meninggalnya Aktivis Golfrid Siregar

Berdasarkan kondisi fisik sang suami saat itu, Resmi tidak percaya dengan kesimpulan polisi yang menyatakan Golfrid meninggal akibat kecelakaan tunggal.

"Kami tidak percaya bahwa almarhum kecelakaan tunggal," katanya kepada BBC News Indonesia.

"Banyak kejanggalan; seperti kepala tidak lecet tapi di dalam tempurung kepalanya hancur semua. Di bagian mukanya tidak ada lecet, tapi kedua matanya lebam, biru. Bagian badannya tidak lecet, tapi ada sayatan di tangan kiri. Celananya juga tidak koyak - kalau dia jatuh seharusnya koyak."

Baca juga: Tiga Poin Kasus Meninggalnya Aktivis Walhi Golfrid untuk Polda Sumut

"Kami tidak percaya ini kecelakaan, ini pastinya almarhum dibunuh. Kami tidak tahu siapa pelakunya, ini harus diusut sampai tuntas," sambungnya.

Resmi mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pekerjaan sang suami, tapi ia menyadari perilaku tak lazim yang ditunjukkan suaminya sebelum meninggal.

"Saya tidak pernah tahu apakah almarhum pernah diancam, tapi dia sering marah-marah dengan orang lain di telepon," kata Resmi.

Ia menyebut, sebelum meninggal dunia, Golfrid tengah disibukkan dengan advokasi beberapa kasus lingkungan di beberapa lokasi.

Baca juga: Menelusuri Kematian Janggal Golfrid Siregar Sang Ativis


Petunjuk yang belum diungkap

-THINSTOCK -
Manajer advokasi dan kampanye Walhi Sumatra Utara, Fhiliya Himasari Sinulingga, turut mendorong polisi untuk melanjutkan penyelidikan terhadap kasus Golfrid demi menjawab berbagai kejanggalan yang belum diungkap ke publik.

Fhiliya menyebut beberapa kejanggalan yang belum diungkap polisi termasuk temuan CCTV yang memperlihatkan sosok seperti Golfrid mengendarai motor besar dengan tiga orang lainnya.

Ia juga menambahkan, investigasi Walhi melacak keberadaan telepon genggam Golfrid pada hari ia ditemukan terkapar di bawah terowongan Titi Kuning dan menemukan jejaknya pada pukul 11.45 WIB di kecamatan Patumbak, sekira 4-5 kilometer dari tempat kejadian perkara.

"Temuan ini bisa jadi petunjuk apa sebenarnya penyebab kematian korban," kata Fhiliya, Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Soal Kematian Aktivis Walhi Golfrid Siregar, Keterangan Polisi Dinilai Rancu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com