Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki 13 KTP, Pria Ini Kirim 9 Kg Sabu Berlapis Oatmeal Setiap Bulan

Kompas.com - 29/11/2019, 20:59 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan oleh pelaku kejahatan untuk meloloskan aksinya.

Di Medan, Polsek Percut Sei Tuan menangkap Denny Irawan (39). Warga Kelurahan Mata Iwol, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari ini memiliki 13 kartu identitas agar aksinya mengirim sabu-sabu lewat bandara lolos dari penglihatan petugas. 

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, Denny memiliki 13 KTP dengan banyak nama. Salah satu nama samaran Denny yang disebutkan Dadang adalah Satria.

Dengan KTP sebanyak itu, Denny leluasa membawa sabu-sabu di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Medan.

"Dia ini (membawa sabu-sabu) tidak hanya di Medan, tapi juga sampai ke Surabaya, Palu, Batam, Pekanbaru, dan lainnya," katanya.

Baca juga: Terbukti Gunakan Sabu, Anak Wakil Bupati Banyuasin Jadi Tersangka

Menurut Dadang, hal yang tidak kalah uniknya adalah cara Dennny membungkus sabu-sabu yang akan dibawanya ke beberapa kota di Indonesia melalui bandara.

Barang haram tersebut, menurutnya, dibungkus atau dilapisi dengan oatmeal (bubuk bubur) tipis. 

"Yang menarik, komplotan ini sudah masuk melalui bandara di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Surabaya, Palu, Medan. Barang buktinya ini sumbernya ada di Batam, Pekanbaru, dan Medan sendiri," katanya.

Menurutnya, dengan melapisi sabu-sabu tersebut, barang tersebut lolos meskipun melewati X-Ray di bandara. Menurutnya, ketika dipindai di X-Ray, akan menunjukkan warna yang tertentu.

"Mereka bisa lolos lewat bandara dengan membungkusnya dengan oatmeal. Begitu dimasukkan ke dalam baju, tidak terdeteksi di X-Ray, itu yang menarik," katanya. 

Saat diinterogasi, Denny mengaku sudah beberapa kali mengirim sabu-sabu yang dibungkus dengan oatmeal. Dalam satu bulan, dia bisa tiga kali melakukan pengiriman.

"Sebulan ada tiga kali. Rata-rata saya bawanya 3 kg," katanya. 

Baca juga: Frustasi, Alasan Anak Wakil Bupati Banyuasin Pakai Sabu Selama Setahun

Diketahui, Denny ditangkap pada Rabu (27/11/2019) di sebuah hotel di Medan bersama dengan  tersangka lainnya, Hasana S (27) dan Kamarudin (36).

Dari ketiga pelaku, polisi menyita 8 kg sabu-sabu, ponsel, 13 KTP, alat vakum, dan juga sepatu. Ketika ditanya darimana dia belajar agar sabu-sabu lolos dengan dilapisi oatmeal, dia mengaku belajar dari internet. 

 Disimpan dalam sepatu

Selain sabu-sabu berbungkus oatmeal, polisi juga berhasil meringkus dua orang tersangka yakni Syukri (25) dan Saryulis (20), warga Aceh Utara.

Dalam aksinya, kedua tersangka yang mengaku baru sekali melakukannya itu diupah Rp 10 juta untuk membawa sabu-sabu yang disimpan di dalam sepatu yang dipakainya untuk dikirim ke pemesan melalui bandara. 

"Mereka sudah beberapa kali transaksi dan sudah menjadi target kita dalam beberapa bulan ini, akan diedarkan di Kota Medan. Modus dengan bungkus oatmeal ini, baru sekali ini kita temukan di Medan. Ini perlu saya sampaikan agar di bandara lebih waspada," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com