Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Babi Mati di Sumut Meluas ke 18 Kabupaten, Penanganan Tunggu Arahan Gubernur

Kompas.com - 06/01/2020, 17:07 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Virus hog cholera atau kolera babi dan african swine fever (ASF) atau virus flu babi afrika masih merebak di Sumatera Utara (Sumut).

Jika sebelumnya hanya menyerang di 16 kabupaten/kota, perkembangan terakhir kematian babi juga terjadi di 2 kabupaten lainnya. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Muhaimin D mengatakan, berdasarkan data yang disebutkan oleh kepala seksinya, Sugeng, 2 kabupaten tersebut yakni Batubara dan Mandailing Natal (Madina).

Muhaimin mengatakan, jumlah kematian babi per 5 Januari 2020, angkanya sudah  35.886 ekor. 

Muhaimin yang baru saja menggantikan posisi Mulkan Harahap yang sudah pensiun per 1 Januari 2020 mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan untuk penanganan selanjutnya.

Di Kabupaten Batubara, terjadi kematian sebanyak 66 ekor dan Mandailing Natal (Madina) 6 ekor.

"Iya ada pertambahan kabupaten yang ada kematian. Di Madina dan Batubara," katanya, Senin (6/2/2020).

Baca juga: Jika Teror Flu Babi Afrika Masuk Bali, Potensi Kerugian Capai Rp 800 Miliar

Tunggu arahan gubernur

Mengenai virus ASF, pihaknya belum mendapatkan surat dari Kementrian Pertanian.

Dijelaskannya, salinan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 820/KPTS/PK.320/M/2019 tentang pernyataan wabah penyakit  demam babi afrika (African Swine Fever) pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara diketahuinya melalui aplikasi percakapan WhatsApp. 

"Itu ditetapkan Menteri pada 12 Desember 2019, tapi surat resmi dari Kementrian belum kami terima. Hanya dari WA saja. Mungkin itu ditujukan ke Gubernur. Belum ada tembusan, belum ada yang resmi dari gubernuran," katanya.

Karena itu, lanjut Muhaimin, pihaknya masih menunggu arahan dari Gubernur untuk penanganan selanjutnya.

"(Soal pemusnahan), kita masih menunggu arahan dari Gubernur lah. Atau coba sama Kadis lah. Sore ini ada rapat evaluasi di Gubernuran," katanya.

Baca juga: Makanan Sisa dari Pesawat di Bali Dimusnahkan untuk Cegah Wabah Flu Babi Afrika

16 kabupaten terdampak virus ASF

Seorang pekerja di kandang babi di Pasar 6, Kelurahan Tandem Hulu, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang memberi makan ternak babinya dengan campuran jagung, dedak dan konsentrat. Saat ini peternak resah lantaran tidak laku meskipun sudah layak jual.KOMPAS.COM/DEWANTORO Seorang pekerja di kandang babi di Pasar 6, Kelurahan Tandem Hulu, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang memberi makan ternak babinya dengan campuran jagung, dedak dan konsentrat. Saat ini peternak resah lantaran tidak laku meskipun sudah layak jual.
Diberritakan sebelumnya, 16 kabupaten yang dinyatakan sebagai daerah wabah penyakit demam babi afrika. 

Yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Medan

Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia mengatakan, 16 kabupaten/kota tersebut merupakan kantong populasi babi di Sumut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com