MEDAN, KOMPAS.com - Anak kedua hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaludin (55), yang ditemuinya tewas di dalam mobilnya di jurang kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Fame, Kecamatan Kutalimbaru, menyebut salah satu tersangka, Jeffry Pratama (JP/42), sering datang ke rumah setiap hari Kamis malam.
Anak kedua hakim Jamaludin itu bernama Rajif.
Dia menjelaskan kepada wartawan saat melihat lokasi penemuan ayahnya sudah dalam keadaan kaku di dalam mobilnya di kebun sawit itu.
Rajif tiba di lokasi pada pukul 15.27 WIB dengan mengenakan kemeja lengan panjang garis-garis putih biru.
Menurut pria berkacamata itu, kelakuan para tersangka tidak manusiawi dan harus dihukum seumur hidup.
Rajif yang sejak Agustus 2019 tinggal di Jakarta untuk kuliah itu mengaku tidak kenal dengan para tersangka.
Baca juga: Pengakuan Rajif, Anak Hakim PN Medan: Saya Curiga CCTV Rusak, Padahal Dia yang Cabut...
"Awalnya nggak ngeh. Baru ngeh setelah ada polisi dan wartawan datang. Dulu sering datang ke rumah, tapi tak begitu kenal," katanya.
Tersangka yang sering datang itu adalah JP.
Rajif menjelaskan, saat dirinya masih di rumah, dia mengetahui bahwa JP sering ke rumah dan main dam batu dengan ayahnya (korban).
"(JP) sering datang ke rumah, setiap hari Kamis malam. Seminggu sekalilah. Ramai datangnya. Dia ya masuk ke dalam rumah, main dam batu sama ayah sampai tengah malam," katanya.
Ketika ditanya apakah saat itu ZH juga berada di lokasi bersama dengan ayahnya, JP, dan lainnya, menurut Rajif, biasanya ZH tidak ikut.
"Itu sebelum saya ke Jakarta. Spesifik tahunnya lupa. Ibu (ZH) waktu itu tidurlah. Kenapa setiap malam Jumat, saya tak tahu," katanya.
Baca juga: Skenario Serangan Jantung Gagal, Pelaku Buang Jasad Hakim PN Medan ke Jurang
"Biasa-biasa saja. Kesannya adem-adem aja," katanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Andi Ryan mengatakan, antara korban dan tersangka JP kemungkinan saling kenal.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan, Para Tersangka Sempat Berdebat untuk Buang Jasad Korban
Sebab, mereka sama-sama sebagai orangtua dari murid yang belajar di sekolah yang sama.
"Jadi diundang rame-rame di rumah supaya dekat. Mungkin saja lalu main (dam batu) di situ," katanya.
Di lokasi tersebut, Rajif sempat berpelukan dengan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin. Martuani menyampaikan sesuatu dengan suara pelan kepada Rajif yang datang bersama dengan kerabatnya yang lain.
Baca juga: Istri Hakim PN Medan Peringati 2 Eksekutor agar Tak Menghubunginya 4-5 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.