Kota Medan Zona Merah Covid-19, Ini 2 Kecamatan dengan Kasus Terbanyak

MEDAN, KOMPAS.com – Dari 21 kecamatan di Kota Medan, ada 2 kecamatan yang memiliki kasus Covid-19 dengan jumlah tertinggi.

Penyebabnya diduga berkaitan dengan kedisiplinan. Sementara itu, 6 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang sempat ditutup, kini sudah dibuka kembali seiring dengan sembuhnya pasien positif Covid-19.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr. Mardohar Tambunan mengatakannya kepada wartawan ketika ditemui di Posko Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan di Jalan Rotan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah pada Jumat (26/6/2020) siang.

Baca juga: 3.925 ASN Kota Medan Jalani Rapid Test dan Swab, 78 Reaktif, 75 Positif Covid-19

Dijelaskannya, 2 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Medan Amplas dan Medan Area.

“Medan semua zona merah. Untuk yang tertinggi, Kecamatan Medan Amplas ada 54 orang pasien posotif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, dan Medan Area ada 51 orang. Paling rendah, saat ini justru Medan Belawan, 1 orang,” katanya.

Kenapa bisa demikian, menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan  kedisiplinan. Tidak hanya pada masyarakat awam, tetapi juga kalangan petugas, ASN, birokrat, swasta dan lainnya. “Kadang kita perlu mengembalikan ke soal kedisipilinan. Bukan hanya masyarakat awaml, tetapi termasuk petugas, ASN, birokrrat, swasta atau yang lain,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Medan Sebut Penambahan Kasus Covid-19 Sangat Mengkhawatirkan

3 dari 6 Puskesmas beroperasi kembali

Mardohar menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini, banyak tenaga medis yang terpapar. Bahkan ada puskesmas yang terpaksa tutup karena adanya kasus baik kepala puskesmasnya atau stafnya.

Tercatat, sebelumnya ada enam puskesmas yang ditutup dan tiga di antaranya sudah beroperasi kembali.

Informasi yang dihimpun, 6 puskesmas sempat ditutup yakni Puskesmas Medan Selayang, Puskesmas Padang Bulan, Puskesmas Kota Matsum, Puskesmas Tuntungan, Puskesmas Medan Sunggal, Puskesmas Medan Area Selatan.