Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi Berencana Isolasi Pulau Nias: Bulan Lalu Nol Kasus, Sekarang 90 Orang Kena Corona

Kompas.com - 15/09/2020, 11:44 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Penyebaran Covid-19 di Kepulauan Nias menjadi perhatian Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Isolasi daerah dengan menutup penerbangan dari dan menuju Kepulauan Nias, serta jalur masuk melalui pelabuhan menjadi salah satu langkah yang akan ditempuh untuk menghentikan penyebaran Covid-19. 

Edy mengatakan rencana ini usai menyampaikan nota keuangan dan rancangan perubahan APBD 2020 di ruang rapat paripurna DPRD Sumut pada Senin (14/9/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat Tajam di Riau, Ini Lima Penyebabnya

Dia mengaku akan meminta izin Menteri Perhubungan untuk menghentian penerbangan, secepatnya di Kamis (17/9/2020) nanti.

"Kita akan stop penerbangan, menutup jalur masuk dari kapal laut yang akan masuk ke sana, karena orang yang datang dari luarlah yang membawa virus. Satu bulan lalu, Kepulauan Nias ini masih nol suspek Covid-19. Sekarang sudah 90 orang positif," kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 14 September 2020

Bukan tanpa persiapan, gubernur akan memastikan ketersediaan logistik di Kepulauan Nias mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama masa isolasi.

Edy mengingatkan bahwa untuk saat ini, obat yang paling ampuh mencegah penyebaran Covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan. 

“Karena itu, mohon sampaikan kepada semua orang, untuk saat ini obat kita hanya satu, terapkan protokol kesehatan, gunakan masker, jaga jarak dan selalu lakukan cuci tangan setelah memegang sesuatu," ucapnya.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dibunuh Saat Belajar, Ternyata Memang Kerap Dianiaya oleh Ibunya


Kota Medan disekat

Edy juga menegaskan, akan melakukan penyekatan di wilayah Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang) dan melakukan penegakan pendisiplinan protokol kesehatan pada kegiatan malam hari.

"Saya akan melakukan penyekatan di wilayah Mebidang, merazia kegiatan malam hari yang masih mengabaikan protokol kesehatan. Mari bahu-membahu selamatkan keluarga kita, selamatkan Sumatera Utara yang kita cintai ini," tegas dia.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Provinsi Sumut Arsyad Lubis menjelaskan, penutupan bandara dan pelabuhan bisa dilaksanakan apabila seluruh wali kota dan bupati di Kepulauan Nias menyepakati bersama keputusan tersebut.

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sekretaris daerah se-Kepulauan Nias yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina. 

"Upaya-upaya akan kita lakukan untuk mengembalikan Kepulauan Nias menjadi zona hijau, salah satunya kita akan satuan tugas yang fokus membantu penurunan angka positif di Kepulauan Nias," kata Arsyad.

Saat ini sedang disiapkan perjanjian kerjasama antara empat bupati dan satu wali kota di Kepulauan Nias yang diketahui gubernur, isi perjanjian menjadi dasar melakukan pembatasan-pembatasan untuk menurunkan angka suspek.

Arsyad bilang, semua harus sepakat tentang pembatasan orang keluar masuk pulau selama 14 hari. 

"Setiap daerah pun harus sama-sama menyepakati apa hak dan kewajibanya. Jangan pelabuhan di Gunungsitoli ditutup, tapi di Nias Selatan tetap dibuka," kata Arsyad.

Untuk mempercepat melakukan pendeteksian kasus Covid-19 di Kepulauan Nias, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit merencanakan akan membuat laboratorium swab di sana.

Namun menurut Alwi, untuk membangun laboratorium butuh waktu minimal dua minggu, jadi dalam waktu dekat dilakukan tracing dengan menggunakan Rapid Test dan foto toraks.

"Kepulauan Nias itu jumlah penduduknya mencapai 800.000 jiwa, target kita nanti akan dilakukan swab terhadap 72 orang per hari," kata Alwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com