Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nias Tak Lagi Diisolasi gara-gara Covid-19, Pengunjung Cukup Pakai "Rapid Test" Nonreaktif

Kompas.com - 20/10/2020, 06:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 di Kepulauan Nias semakin membaik, sehingga penanganannya tidak lagi dilakukan Satgas Covid-19 Provinsi Sumut tetapi dilanjutkan oleh Satgas Covid-19 kabupaten dan kota. 

 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan langsung hal tersebut kepada Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias yang juga Bupati Nias Utara Haogosochi Hulu, Penjabat sementara Bupati Nias Selatan Ria Telaumbanua dan Pelaksana tugas Kepala BPBD Provinsi Sumut Riadil Akhir Lubis di rumah dinasnya, Senin (19/10/2020).

"Kalau kita lakukan dengan benar, Insya Allah akan selesai masalah Covid-19 di Kepulauan Nias. Penanganan tetap berlanjut dengan dilakukan satgas masing kabupaten dan kota," kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Pulau Nias Akan Diisolasi gegara Corona, Edy Rahmayadi Minta Izin Menko Luhut

Aturan swab diganti aturan "rapid test"

Riadil menimpali, ada beberapa hal yang berubah setelah penanganan dialihkan ke satgas daerah.

Antara lain, selama ini jika ingin masuk ke Kepulauan Nias harus menunjukkan hasil swab negatif, maka mulai Selasa (20/10/2020), setiap orang yang ingin masuk ke Nias cukup menunjukan hasil negatif (non-reaktif) dari rapid test.

Hal itu sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan.

Baca juga: Edy Rahmayadi Berencana Isolasi Pulau Nias: Bulan Lalu Nol Kasus, Sekarang 90 Orang Kena Corona

Isolasi terpusat tetap dilanjutkan

Terkait isolasi terpusat, Riadil mengatakan tetap dilanjutkan. Tetapi, jika selama ini isolasi dilakukan di sembilan hotel, diturunkan menjadi lima hotel dan pembiayaanya masih ditanggung satgas provinsi, termasuk operasional tenaga kesehatan (nakes).

Banyak kemajuan yang sudah dicapai, salah satunya adalah di Kepulauan Nias sudah memiliki laboratorium swab sendiri.

"Untuk laboratorium swab, sekarang kita memanfaatkan laboratorium RSUD Gunungsitoli. Tidak lagi dikirim ke laboratorium fakultas kedokteran USU di Medan. Sudah 3.150 orang yang di-swab, dari rencana 2.000 orang. Artinya kita telah melampaui target awal," kata Riadil.

Baca juga: Jalan di Nias Selatan Ambles Diterjang Ombak, Akses ke 3 Daerah Terputus

 

Sekolah tatap muka mulai 2021

Haogosochi juga mengapresiasi atas membaiknya keadaan Kepulauan Nias. Katanya, ekomoni pun berjalan dengan dilonggarkanya pendatang yang masuk ke Kepulauan Nias cukup menunjukan hasil nonreaktif rapid test

Tapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk menjaga keselamatan anak sekolah, seluruh sekolah mulai TK sampai SMA baru boleh melakukan sekolah tatap muka setelah 31 Desember 2020," katanya.

Diisolasi

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta izin penutupan akses masuk dan keluar Kepulauan Nias selama 14 hari kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pada 15 September 2020 lalu. 

Menurutnya, penutupan akses masuk dan keluar mempercepat penanganan dan menghentikan penyebaran Covid-19, sebab saat itu sudah 90 orang terkonfirnasi positif Covid-19. 

Penyebaran Covid-19 masuk ke Nias karena lalu lintas masyarakat dari beberapa daerah, baik dari Bandara Jakarta dan Medan. Juga dari pelabuhan, di antaranya Teluk Bayur, Sibolga dan Aceh.

Gubernur Sumut memastikan ketersediaan logistik mencukupi kebutuhan masyarakat selama proses isolasi. 

"Orang yang datang dari luarlah yang membawa virus. Sebulan lalu masih nol suspek, sekarang sudah 90 positif. Sampaikan kepada semua orang, untuk saat ini obatnya hanya satu, terapkan protokol kesehatan, gunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan setelah memegang sesuatu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com