Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya Paman dan Bibi gara-gara Kencing, Balita 4 Tahun Ini Trauma, Menangis Jika Ketemu Orang Asing

Kompas.com - 26/10/2020, 20:04 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kondisi balita korban penganiayaan paman dan bibi berinisial S (27) dan JS (24) sudah mulai membaik tapi masih trauma.

Anak tersebut menangis jika bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya. Sementara paman dan bibinya yang berinisial S (27) dan JS (24) sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Polsek Sunggal.

"Kondisi si anak sudah mulai membaik. Tapi masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (26/10/2020) sore.

Baca juga: Orangtua Dipenjara, Anak 4 Tahun Diduga Dianiaya Paman dan Bibi di Medan

Trauma akibat dianiaya

Dijelaskannya, anak tersebut dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan sejak pertama kali dievakuasi dari rumahnya setelah sebelumnya sempat dirawat di puskesmas terdekat. 

Di rumah sakit, korban mendapatkan perawatan secara medis dan psikologis. Korban, atas apa yang dialaminya mengalami trauma. 

"Kalau trauma, ya jelas trauma. Karena ketemu orang dia yang enggak kenal dia nangis. Ditangani oleh jelas dokter psikolog, maupun yang menangani visumnya. Lengkap lah," katanya. 

Baca juga: Balita 4 Tahun Trauma karena Dianiaya, Selalu Bilang Om, Maaf ya Om

Cari keluarga terdekat yang mau merawat

Budiman menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan selanjutnya terhadap korban dan masih menunggu jika ada keluarga yang mau merawatnya. Pihaknya pun sudah menelusuri keluarganya. 

"Tapi kita lihat dulu apakah memang keluarga yang berhak melakukan perawatan terhadap si anak atau tidak. Sudah ada keluarga yang datang ke rumah sakit mengaku keluarga tapi belum bisa mereka buktikan keluarga dari mana," katanya sembari menambahkan bara kedua tersangka sudah dilakukan penahanan di Polsek Sunggal.

Baca juga: Ayah Ibu Dipenjara karena Narkoba, Balita di Medan Dianiaya Paman Bibi gara-gara Buang Air di Celana

Orangtua dipenjara, dianiaya gegara kencing

Diberitakan sebelumnya, seorang balita yang berusia 4 tahun menjadi korban penganiayaan oleh paman dan bibinya berinsial S (27) dan JS (24).

Dari pemeriksaan diketahui pelaku melakukan penganiayaan karena alasan sepele, yakni masalah kencing dan berak. 

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi sebelumnya mengatakan bahwa korban diasuh oleh kedua tersangka sejak 3 bulan terakhir.

Kedua orangtua korban saat ini sedang berada di dalam penjara karena kasus narkoba. 

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Balita di Medan, Orangtuanya Dipenjara dan Dianiaya Saat Tinggal dengan Pamannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com