Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Banjir Bandang di Langkat, Ditemukan Banyak Longsor di Hulu Sungai Landak

Kompas.com - 20/11/2020, 16:11 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dua hari pasca banjir bandang di Sungai Landak, Desa Sampe Raya, Kecamatan Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, ditemukan banyak longsoran di hulu sungai.

Tim SMART Patrol dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) bersama warga melakukan pengecekan ke arah hulu dan menemukan tiga titik longsoran besar di luar kawasan Taman Nasional.

Hal itu dikatakan Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah V Bahorok Palber Turnip ketika dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Banjir Bandang di Langkat, Kayu Besar Berserakan Sejauh 5 Kilometer

Menurut dia, lokasi wisata Sungai Landak berada di wilayah hutan produksi tetap.

Namun lokasinya berdekatan dengan TNGL.

Setelah terjadi banjir bandang, dia telah memerintahkan anggotanya untuk mengecek lokasi untuk mencari penyebab banjir bandang.

"Jadi saya perintahkan anggota mengecek ke arah hulu bergerak dari lokasi kejadian. Sebelum masuk kawasan TNGL, tim sudah sudah melihat titik longsoran besar. Jaraknya hanya 2 kilometer dari lokasi wisata," kata Palber.

Baca juga: Sopir Truk yang Menewaskan 5 Orang di Simalungun Menyerahkan Diri

Menurut Palber, di luar TNGL bukan hutan primer, karena sudah dibuka dan dijadikan kebun atau ladang, sehingga tanah tidak lagi stabil, karena akar tidak lagi mengikat tanahnya.

Sementara itu, kondisi air di sungai masih keruh karena longsor besar yang terjadi.

"Mungkin di atas sudah jernih, tapi bekas longsoran besar di luar kawasan TNGL itu akan terus digerus sedimentasinya sampai habis," kata dia.

Seorang relawan dari Sangkala, Jonathan Lumbanraja mengatakan, saat ini masyarakat masih melakukan pembersihan area usaha mereka.

Warga juga memilih kayu-kayu yang hanyut terbawa banjir bandang untuk dimanfaatkan.

"Melihat kondisi di lapangan, yang diperlukan adalah alat berat, ekskavator untuk membantu membersihkan area yang terkena banjir bandang lebih cepat, supaya masyarakat bisa kembali memulai usahanya," kata dia.

Menurut Jonathan, kerusakan parah akibat banjir bandang ini terjadi di Dusun Namo Samsah, Desa Sampe Raya.

Kerusakan yang dialami tergolong parah. Misalnya, pondok yang tertimbun lumpur, serta joglo, rumah makan dan peralatan pendukung lainnya hanyut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com