Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palsukan Uang Pecahan Rp 100.000 untuk Beli Ponsel, Pria Ini Diringkus Polisi

Kompas.com - 02/12/2020, 07:10 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polsek Patumbak menangkap seorang warga Kecamatan Deli Tua, Deli Serdang, karena kasus pemalsuan uang rupiah pecahan Rp 100.000.

Aksinya terbongkar setelah mencoba membeli ponsel dengan uang palsu yang dicetaknya sendiri menggunakan printer.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, mulai dari printer hingga satu ember botol tinta bekas. 

"Tersangka yang diamankan BH (34), warga Kecamatan Deli Tua, Kota Medan," ujar Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza saat konferensi pers pada Selasa (1/12/2020) siang. 

Baca juga: Disebut Masuk Bursa Capres 2024, AHY Sebut Masih Terlalu Dini

Dia menjelaskan, pelaku diketahui mengedarkan uang palsu saat bertransaksi jual beli ponsel dengan korban berinisial RA (20).

Korban dan tersangka bertransaksi di Jalan Garu VI, Medan Amplas, pada Rabu (25/11/2020). Saat itu, korban curiga dengan uang yang diberikan oleh pelaku sehingga langsung menghubungi pihak kepolisian.

Setelah mendapat informasi tersebut, petugas langsung bergerak menuju lokasi dan langsung mengamankan tersangka.

Dari tangan tersangka, petugas menyita 19 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 yang rencananya digunakan untuk membayar ponsel yang dibelinya dari korban.

Baca juga: Kisah Rizti, 9 Tahun Dampingi Suami Pengidap HIV/AIDS, hingga Bangun Komunitas Pita Merah

Selanjutnya, saat pengembangan, petugas menggeledah rumah tersangka di Kelurahan Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, pada Jumat (27/11/2020).

Dari penggeledahan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa 17 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, satu unit mesin printer, satu penggaris roll besi, pisau cutter, lima unit suntik printer dengan isi tinta warna berbagai jenis, satu ember berisi tinta bekas, satu rim kertas HVS ukuran A4, dua amplop, dan satu botol tinta.

"Dari hasil interogasi kita, tersangka melakukan pemalsuan dengan cara menggunakan uang palsu, kemudian difotokopi dengan menggunakan printer yang selanjutnya diperbanyak untuk diedarkan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com