Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kemunculan Harimau di Langkat dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 08/01/2021, 13:40 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Terjadinya konflik harimau memangsa ternak milik warga di Kecamatan Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, bukan kali pertama.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) mencatat, dalam 2 tahun telah ada 12 ekor lembu dimangsa harimau di sejumlah desa di kecamatan tersebut.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab harimau memangsa ternak warga.

Baca juga: Resmi Bebas dari Lapas, Begini Kesan Pertama Abu Bakar Baasyir

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Langkat, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Herbert Aritonang mengatakan, penyebabnya ada banyak faktor, baik akumulasi atau faktor yang berdiri sendiri.

Begitu juga dengan kurangnya pakan harimau di dalam hutan.

"Ada banyak faktornya, bisa akumulasi, kurangnya pakan atau prey bisa juga penyebabnya. Atau bisa juga harimau remaja yang belajar berburu. Butuh kajian dari ahlinya," kata Herbert kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Kisah Sarjana MIPA yang Jadi Pemulung, Mengecewakan Ibu hingga Raih Kalpataru

Meski demikian, menurut dia, harimau memiliki sifat oportunistik, sehingga akan mencari mangsa yang lebih mudah.

Sebagaimana yang terjadi selama ini, lembu ternak warga diikat di pinggir hutan, sehingga mudah dimangsa.

BBKSDA mengimbau masyarakat untuk mengubah pola beternak.

Ternak digembalakan pada pagi hingga sore, namun tetap diawasi. Kemudian saat menjelang gelap hingga subuh, lembu dikandangkan.

Begitu juga dalam penanganan bangkai sisa mangsa harimau.

Baca juga: Sopir Ambulans Punya Banyak Pengalaman Dramatis Selama Covid-19, dari Deg-degan hingga Terpapar Virus

Dari pengalaman pada kejadian-kejadian sebelumnya, bangkai sisa mangsa dimusnahkan dengan pembakaran.

Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan dominansi harimau terhadap mangsanya.

Upaya tersebut dinilai cukup efektif. Pihaknya tidak lagi menerima laporan ada kejadian berulang di desa yang pernah dilakukan pembakaran bangkai sisa mangsa harimau.

Pada kejadian tanggal 25 Desember 2020, pihak BBKSDA hendak membakar bangkai sisa mangsa harimau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com