Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"1 Kg Butuh 3,5 Ekor Kucing, dalam Setahun Bisa 1.200 Kucing Dijagal..."

Kompas.com - 03/02/2021, 08:03 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Anjing dan kucing merupakan hewan peliharaan yang kerap ditangkap dan dikonsumsi. Animal Defenders Indonesia mengatakan, mengonsumsi daging anjing dan kucing bisa berpotensi tertular penyakit. Begitu pun anggapan dapat menyembuhkan asma adalah mitos. 

Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru mengatakan, konsumsi daging kucing dan anjing di Medan tinggi.

"Kalau di Medan, kasus kucing dan anjing (dikonsumsi) jelas tinggi. Untuk kasus daging anjing, Medan buat saya nomor 2, nomor 1 itu Jawa, di Surakarta, Solo Raya. Jakarta itu nomor 3," katanya ketika ditemui di Mapolsek Medan Area pada Selasa (2/2/2021) siang.

Doni menyebutkan, Animal Defenders tidak memiliki angka pasti jumlah konsumsi daging kucing di Kota Medan karena daging kucing kurang populer dibanding daging anjing. 

Baca juga: Kesaksian Tetangga Jagal Kucing di Medan: Tiap Hari Ada Pemotongan Kucing...


3,5 ekor kucing jadi 1 kg daging kucing

Dia mencontohkan, di lokasi jagal kucing di Jalan Tangguk Bongkar, informasi yang diterimanya, juga dijadikan sebagai tempat usaha katering.

"Bisa dibayangkan kalau minimal sehari, dia kan jualnya 1 kg Rp 70.000. Untuk 1 kg daging kucing yang dihilangkan kepala dan isi perutnya, 1 kucing beratnya paling banyak 300 gram. Maka, untuk 1 kg butuh 3,5 ekor," katanya.

Untuk mendapatkan 1 kg dibutuhkan 3,5 ekor kucing. Jika diasumsikan sehari 1 kg daging kucing maka dalam sebulan dia bisa menjagal hampir 100 ekor.

Dalam setahun, lanjutnya, ada 1.200 ekor yang dijagal.

"Jika 15 tahun, silakan hitung. Berapa banyak potensi penularan penyakit yang ditimbulkan pada lingkungan," katanya.

Baca juga: Kasus Jagal Kucing di Medan, Animal Defenders Indonesia: Banyak Kucing Ditangkap, Dimakan, tapi Polisi Kurang Saksi

Daging kucing bukan obat asma

Hal yang juga harus dilakukan adalah edukasi kepada masyarakat tentang bahaya mengonsumsi daging kucing dan anjing.

Menurutnya, yang mengonsumsi daging kucing adalah kalangan tertentu yang kurang terdidik dan percaya daging kucing mempunyai khasiat.

"Itu mitos. Marilah kita edukasi. Asma ada obatnya, bukan makan kucing," katanya. 

Baca juga: Kasus Ibu Masak Kucing Pak RT untuk Obat Asma, Polisi: Selesai Secara Kekeluargaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com