Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2021, 13:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Malam itu, SN (18) hanya bisa pasrah.

Kakak kandungnya, AN (34), tewas di tangannya.

Sepotong kayu yang ia ambil dari samping rumah ibunya, mengakhiri nyawa kakaknya.

SN terpaksa melakukannya karena kelakukan AN membuat dirinya geram.

Kakak kandungnya itu ingin melukai ibunya.

Baca juga: Demi Selamatkan Ibu yang Dicekik, Adik Bunuh Kakak Kandung

Datang sambil marah-marah

Peristiwa ini terjadi Rabu (9/3/2021) malam.

Saat itu, AN (34) mendatangi rumah ibunya, FT (61), di Dusun Pangaloan, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Dia datang bukan dengan senyum dan keramahan, melainkan marah-marah tanpa sebab.

Ia kemudian berjalan menuju ibunya dan langsung mencekik lehernya.

Mengetahui kejadian itu, SN bersama seorang kakak kandung lainnya, SUN (22), segera melerai AN dari ibunya.

Akan tetapi, AN tak peduli.

Baca juga: Guru Mengaji di Banda Aceh Tewas Dibacok, Pelaku Sempat Ancam Warga Sebelum Ditangkap

 

Gunting yang disimpannya, dikeluarkan. Gunting itu hendak diarahkan ke ibunya untuk melukainya.

Kedua saudara kandung AN menahan dan melerainya.

Karena situasi semakin genting dan memanas, SUN segera membawa ibunya keluar rumah.

AN yang mencoba mengejar ibunya, membuat SN geram.

Sepotong kayu diambilnya dari samping rumah.

Ia kemudian mengarahkannya ke kepala AN.

Pukulan yang bertubi-tubi itu membuat kakak kandungnya terkapar. Ia tewas di tempat.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Berantai di Bogor, Tersangka dan Korban Berkenalan Lewat Medsos

Serahkan diri

Ilustrasi pelaku kejahatan diborgolKOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Ilustrasi pelaku kejahatan diborgol

Seusai membunuh kakak kandungnya, SN menyerahkan diri ke Polsek Siborongborong.

"Pelaku tidak lari dan malah menyerahkan diri," tutur Kepala Sub Bagian Humas Polres Tapanuli Utara Aiptu W. Baringbing, Jumat (12/3/2021).

Kepada pihak polisi, SN mengaku terpaksa melakukan perbuatannya itu.

Baca juga: Sandiwaranya Terungkap, Nenek 85 Tahun Itu Dibunuh si Pembantu

Dari hasil pemeriksaan pelaku dan saksi, korban sering bersikap jahat terhadap kedua orang tuanya, bahkan melakukan pengancaman. Dia juga kerap marah-marah.

"Dan ayah mereka saat kejadian sedang berada di kebun. Dan dari pengakuan pelaku serta keluarga, korban diketahui sering berbuat jahat tanpa alasan yang jelas," tutur Baringbing.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Aprillia Ika)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rampok, Aniaya dan Cabuli Siswi SMA, Pria Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ini Kronologinya

Rampok, Aniaya dan Cabuli Siswi SMA, Pria Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ini Kronologinya

Medan
Panti Asuhan di Medan Diduga Eksploitasi Anak lewat TikTok, Tak Punya Izin Dinsos

Panti Asuhan di Medan Diduga Eksploitasi Anak lewat TikTok, Tak Punya Izin Dinsos

Medan
Bantah Eksploitasi Anak, Istri Pengelola Panti Asuhan di Medan: Uangnya untuk Sekolah Mereka

Bantah Eksploitasi Anak, Istri Pengelola Panti Asuhan di Medan: Uangnya untuk Sekolah Mereka

Medan
Eksploitasi 26 Anak, Pengelola Panti Asuhan di Medan Raup Rp 50 Juta Per Bulan

Eksploitasi 26 Anak, Pengelola Panti Asuhan di Medan Raup Rp 50 Juta Per Bulan

Medan
Pengelola Panti Asuhan di Medan Jadi Tersangka Eksploitasi Anak, Jual Kesedihan di Medsos

Pengelola Panti Asuhan di Medan Jadi Tersangka Eksploitasi Anak, Jual Kesedihan di Medsos

Medan
3 Dusun di Tiga Bolon Simalungun Sumut Terendam Banjir

3 Dusun di Tiga Bolon Simalungun Sumut Terendam Banjir

Medan
Pembangunan Stadion Utama PON di Sumut Dimulai, Kapasitas 25 Ribu Penonton

Pembangunan Stadion Utama PON di Sumut Dimulai, Kapasitas 25 Ribu Penonton

Medan
Maling di Sergai Cabuli Pelajar SMA: Mata Korban Ditutup, Lehernya Ditodong Pisau

Maling di Sergai Cabuli Pelajar SMA: Mata Korban Ditutup, Lehernya Ditodong Pisau

Medan
Pengelola Panti Asuhan di Medan Diamankan Polisi, Diduga Eksploitasi Anak Yatim Piatu di TikTok

Pengelola Panti Asuhan di Medan Diamankan Polisi, Diduga Eksploitasi Anak Yatim Piatu di TikTok

Medan
Soal Guru SMP di Medan Gajinya Ditahan, Bobby: Kepsek Mau Kasih Teguran, Caranya Salah

Soal Guru SMP di Medan Gajinya Ditahan, Bobby: Kepsek Mau Kasih Teguran, Caranya Salah

Medan
Mobil Warga di Medan Dicuri Saat Sedang Dipanaskan

Mobil Warga di Medan Dicuri Saat Sedang Dipanaskan

Medan
Dinsos Gerebek Panti Asuhan Ilegal di Medan, Diduga Eksploitasi Anak demi Saweran

Dinsos Gerebek Panti Asuhan Ilegal di Medan, Diduga Eksploitasi Anak demi Saweran

Medan
Jukir di Penatapan Berastagi Paksa Pengendara Bayar Parkir 2 Kali Lipat

Jukir di Penatapan Berastagi Paksa Pengendara Bayar Parkir 2 Kali Lipat

Medan
Detik-detik Murid TPQ di Padang Tewas Tertimpa Tembok Beton Saat Wudu

Detik-detik Murid TPQ di Padang Tewas Tertimpa Tembok Beton Saat Wudu

Medan
Penyebab Kematian Mahasiswa USU Mahira karena Sianida

Penyebab Kematian Mahasiswa USU Mahira karena Sianida

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com