Dewi bercerita, belakangan ini hujan sering melanda wilayah Parapat sekitarnya. Namun pada hari itu agak berbeda.
“Akhir-akhir memang sering hujan, tapi enggak seperti semalam itu derasnya. Sungai meluap, bawa batu, ketimpalah rumah saya,” ungkap ibu yang membuka usaha warung nasi di rumahnya itu.
Baca juga: Hotel di Kota Parapat Sudah Bisa Dikunjungi Usai Banjir Bandang
Rumah Dewi rusak parah, begitu pula belasan rumah lain yang tersapu banjir bercampur lumpur dan batu dari perbukitan Bangun Dolok. Menurut dia, ini peristiwa kedua paling parah yang pernah dialaminya.
Karena rumahnya luluh lantak, dia pun mengungsi ke rumah anaknya. Dewi hanya berharap, pemerintah setempat memberi perhatian, apalagi rumah dan tempat usahanya telah dihantam banjir.
Sebelumnya diberitakan, banjir dan longsor menerjang sejumlah kawasan Kabupaten Simalungun, 13 Mei lalu.