MEDAN, KOMPAS.com - Tahun 2021 sangat dinanti Mulia Asri Rambe alias Bayek dan istrinya.
Di tahun itu, Mulia dan istrinya dijadwalkan untuk berangkat haji. Sebuah impian yang sudah ada di benak mereka sejak lama.
Baca juga: Keberangkatan Haji Ditunda, Nasib Calon Jemaah, hingga Alasan Pembatalan...
Namun, siapa sangka, sembilan tahun menanti, ternyata Mulia dan istri gagal berangkat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Jemaah Haji 2021
Pemerintah memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah haji karena pandemi Covid-19.
"Iya benar. Memang harusnya tahun lalu berangkat, diundur tahun ini. Tahun ini juga, tadi malam sudah diumumkan Menteri Agama, tidak ada yang diberangkatkan haji dari Indonesia," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (4/6/2021).
Dukung keputusan pemerintah
Meski keinginannya pergi haji tak terwujud, Mulia mengaku tetap mendukung keputusan pemerintah.
Dia menilai dengan situasi Covid-19 yang belum mereda, tentunya potensi penularan virus corona bakal semakin besar.
"Kalau kita sih sebenarnya sebelum diumumkan memang berharap jangan diberangkatkan. Karena di saat normal pun belum tentu bisa beribadah secara khusuk, apalagi enggak normal. Dekat orang takut, senggol orang takut, akhirnya kita lihat orang di situ, jadi mikir supaya jangan bersentuhan dengan orang di situ kan jadi gak nyaman," katanya.
Menurut Mulai, niat baik sudah tercatat meskipun belum terlaksana. Hal ini berbeda dengan hal buruk yang dicatat setelah terlaksana.
"Misalnya orang yang gagal berangkat ini, katakan lah enggak sampai berangkat dia udah dipanggil Allah. Kalau kubilang ini orang udah haji di mata allah karena niatnya berangkat," katanya.
Istri juga sepakat
Dijelaskannya, dalam hal ini istrinya juga menerima dan ikhlas belum bisa berangkah ibadah haji.
"Kami memang sebelum diumumkan itu berharap kalau bisa ini dibatalkan aja, diundur aja. Apalagi katanya kan 11 negara aja yang diperbolehkan masuk ke sana dan yang diperbolehkan haji hanya 40.000. Jika 40.000 itu dibagi ke semua negara, kita tidak dapat 1 persennya," katanya.
Ketua Umum Gema Santri Nusantara, Ahmad Khambali (49) yang juga tertunda keberangkatannya mengajak masyarakat untuk bijak dan sabar menyikapi keputusan itu.