Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Berangkat Haji meski 9 Tahun Menanti, Mulia dan Istri Ikhlas, Memang Berharap Dibatalkan

Kompas.com - 05/06/2021, 09:48 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Tahun 2021 sangat dinanti Mulia Asri Rambe alias Bayek dan istrinya.

 

Di tahun itu, Mulia dan istrinya dijadwalkan untuk berangkat haji. Sebuah impian yang sudah ada di benak mereka sejak lama.

Baca juga: Keberangkatan Haji Ditunda, Nasib Calon Jemaah, hingga Alasan Pembatalan...

Namun, siapa sangka, sembilan tahun menanti, ternyata Mulia dan istri gagal berangkat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Jemaah Haji 2021

Pemerintah memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah haji karena pandemi Covid-19.

"Iya benar. Memang harusnya tahun lalu berangkat, diundur tahun ini. Tahun ini juga, tadi malam sudah diumumkan Menteri Agama, tidak ada yang diberangkatkan haji dari Indonesia," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (4/6/2021).

Dukung keputusan pemerintah

Meski keinginannya pergi haji tak terwujud, Mulia mengaku tetap mendukung keputusan pemerintah.

Dia menilai dengan situasi Covid-19 yang belum mereda, tentunya potensi penularan virus corona bakal semakin besar.

"Kalau kita sih sebenarnya sebelum diumumkan memang berharap jangan diberangkatkan. Karena di saat normal pun belum tentu bisa beribadah secara khusuk, apalagi enggak normal. Dekat orang takut, senggol orang takut, akhirnya kita lihat orang di situ, jadi mikir supaya jangan bersentuhan dengan orang di situ kan jadi gak nyaman," katanya.

Menurut Mulai, niat baik sudah tercatat meskipun belum terlaksana. Hal ini berbeda dengan hal buruk yang dicatat setelah terlaksana. 

"Misalnya orang yang gagal berangkat ini, katakan lah enggak sampai berangkat dia udah dipanggil Allah. Kalau kubilang ini orang udah haji di mata allah karena niatnya berangkat," katanya.

Istri juga sepakat

Dijelaskannya, dalam hal ini istrinya juga menerima dan ikhlas belum bisa berangkah ibadah haji.

"Kami memang sebelum diumumkan itu berharap kalau bisa ini dibatalkan aja, diundur aja. Apalagi katanya kan 11 negara aja yang diperbolehkan masuk ke sana dan yang diperbolehkan haji hanya 40.000. Jika 40.000 itu dibagi ke semua negara, kita tidak dapat 1 persennya," katanya. 

Ketua Umum Gema Santri Nusantara, Ahmad Khambali (49) yang juga tertunda keberangkatannya mengajak masyarakat untuk bijak dan sabar menyikapi keputusan itu.

Ahmad bersama istrinya telah mendaftar untuk berangkat haji pada 2013 dan jadwal berangkatnya 2020. 

"Saya pikir ya kita harus bijak dan sabar lah. Harus ikhlas karena kan dengan kondisi adanya Covid-19 ini bukan melanda Indonesia aja. Bersyukur masyarakat kita masih diberi kesehatan walaupun tingkat kematian juga tinggi. Dan masih ada yang menganggap virus tak ada, padahal faktanya banyak sekali yang meninggal karena Covid-19," ujarnya melalui telepon. 

Menurut Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia Pusat ini, tidak perlu menyalahkan pemerintah atas pembatalan tersebut.

Dia mengusulkan nantinya jika sudah diperbolehkan, maka kalangan lanjut usia yang diprioritaskan.

"Karena kan haji itu tak hanya ritual keagamaan tapi fisiknya prima. Dari aspek sa'o, lempar jumroh dan segala macam, ini kan juga perlu energi," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021.

Keputusan itu diatur dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 3 Juni 2021.

Dalam surat keputusan tersebut, ada sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji.

Salah satunya terancamnya kesehatan, keselamatan, dan keamanan jemaah haji akibat pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Nakes di Simalungun Diperkosa di RS, 3 Pelaku Dibekuk Selang 5 Bulan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com