Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Keterlambatan Cairan Dianeal Dianggap Enteng, KPCDI: Besok Dicabut Aja Ginjal Mereka Biar Rasain

Kompas.com - 29/06/2021, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Keterlambatan datangnya pasokan cairan dianeal dikeluhkan pasien gagal ginjal kronik yang menggunakan terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Medan

Sayangnya, pihak pasien tak mendapatkan keterangan cukup dari pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit juga mengatakan jika keluarga pasien dipersilahkan ambil sendiri cairan dianeal itu ke perusahaan penyedianya. 

Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Iindonesia (KPCDI), Tony Richard Samosir ketika dikonfirmasi melalui telepon menyatakan, ada sekitar 20 orang pasien gagal ginjal di RSUD dr Pirngadi Medan.

Salah satu pasien itu, Leston Sinaga, yang juga merupakan pengurus di KPCDI, berani bersuara soal keterlambatan cairan dianeal tersebut. Sebab, keterlambatan sudah terjadi sejak 6 bulan lalu. 

Baca juga: Cairan Dianeal Pasien Gagal Ginjal Terlambat Datang, RSUD Pirngadi Medan: Sopir Sakit, Ambil Sendiri ke Perusahannya

Cairan dianeal topang hidup penderita gagal ginjal kronis

"Itu hidup mereka, kalau cairan itu terlambat sementara itu yang menopang hidup mereka. Potensi kematian itu besar. Namanya udah gagal ginjal, tak ada lagi, mereka butuh makan minum. Mereka sudah tak bisa pipis. Jadi kalau tak ada cairan itu, ya cairan itu lah yang membuat mereka bisa kencing. Dikeluarkan lewat perut," kata Tony, Selasa (29/6/2021)

Akibat keterlambatan cairan dianeal itu, pasien terpaksa mengurangi jadwal cuci darahnya. Pihak KPCDI berharap agar secepatnya masalah tersebut diselesaikan.

"Kita sudah menyurati Wali Kota bahwa apapun persoalannya terkait masalah keruangan atau lainnya itu diselesaikan dengan secara bijaksana, jangan mengorbankan pasien. Obat harus berjalan, itu kan komitemen perlayanan kesehatan," kata Tony.

Soal Leston Sinaga, saat ini pasien gagal ginjal kronis tersebut kondisi kesehatanya buruk. Ia menunggu cairan dianeal yang tidak tahu sampai kapan datangnya, dan tidak ada kepastian.

Baca juga: Video Pasien Kritis Diduga Diberi Tabung Oksigen Kosong, Ini Klarifikasi RS Pirngadi Medan

Bayar BPJS saja kalau telat didenda, ini yang telat obat pasien gagal ginjal...

 

Menurut Tony, KPCDI sudah mempertanyakan keterlambatan cairan dianeal tersebut ke pihak rumah sakit, namun jawabannya kurang memuaskan.

"Kalau ditanya, ini gimana, ya ada alasannya sopirnya sakit lah, belum masuk pre-ordernya, jawaban-jawaban nyeleneh lainnya. Ini kita bayar BPJS, kalau telat ada denda. Saya harap ada punishment juga untuk rumah sakit yang sering mengabaikan hak pasien apalagi pasien yang life saving," katanya.

Menurutnya, pasien life saving adalah pasien yang obatnya bersifat emergency. Jika tidak diberikan obatnya dengan tepat waktu, maka berpotensi mengancam keselamatan jiwa pasien.

"Saya kira ini bisa diselesaikan denga baik oleh pihak terkait, distributor, BPJS, Dinkes Sumut dan Dirut RS Pirngadi turun tangan. Apapun bentuk alasan yang disampaikan yang pasti cairan ini telat. Kita punya buktinya, obatnya ini telat," katanya.

Baca juga: Soal Video Viral Pasien Sekarat karena Tabung Oksigen Kosong, RS Pirngadi: Ada Isinya

Jangan anggap enteng keterlambatan cairan dianeal

Seharusnya, lanjut dia, obat itu awal bulan sudah dikirim. Namun faktanya, obat itu dikirim molor hingga tanggal 20-an.

Padahal, pemakaian obat selama 30 hari dan dalam 24 jam, pasien harus mengganti cairan sebanyak 4 kali.

"Ini gimana persasaan mereka, kalau anggap enteng. Ini besok dicabut aja lah ginjal mereka ini biar dirasain dulu gimana gimana jadi pasien gagal ginjal. Karena saya pasien gagal ginjal, jadi tahu saya tahu betul, dari 2009," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria di Langkat Ditangkap Usai Mencuri 850 Bebek

Pria di Langkat Ditangkap Usai Mencuri 850 Bebek

Medan
Misteri Kematian Terapis Pijat di Medan Terungkap, Pelaku Pura-pura Jadi Pelanggan dan Rampok Korban

Misteri Kematian Terapis Pijat di Medan Terungkap, Pelaku Pura-pura Jadi Pelanggan dan Rampok Korban

Medan
Kejari Karo Kembalikan Aset Negara Tanah di Kawasan Hutan Senilai Rp 151 Miliar

Kejari Karo Kembalikan Aset Negara Tanah di Kawasan Hutan Senilai Rp 151 Miliar

Medan
Ayah di Medan Syok Temukan Bayinya Tewas di Ember Berisi Air, Korban Direndam Sang Ibu karena Cuaca Panas

Ayah di Medan Syok Temukan Bayinya Tewas di Ember Berisi Air, Korban Direndam Sang Ibu karena Cuaca Panas

Medan
Mengenal Jamie dan Joy, Orangutan yang Hendak Dijual ke Luar Negeri

Mengenal Jamie dan Joy, Orangutan yang Hendak Dijual ke Luar Negeri

Medan
Bayi 1 Bulan di Medan Tewas di Ember Berisi Air, Diduga Lupa Diangkat Ibunya

Bayi 1 Bulan di Medan Tewas di Ember Berisi Air, Diduga Lupa Diangkat Ibunya

Medan
Lompat ke Sungai Saat Penggerebekan Kasus Narkoba, Pria di Asahan Tewas

Lompat ke Sungai Saat Penggerebekan Kasus Narkoba, Pria di Asahan Tewas

Medan
Pembunuh Terapis Pijat di Medan Ditangkap, Ditembak karena Melawan

Pembunuh Terapis Pijat di Medan Ditangkap, Ditembak karena Melawan

Medan
Hendak Bawa 2 Bayi Orangutan ke Jakarta, Pria Ini Ditetapkan Tersangka

Hendak Bawa 2 Bayi Orangutan ke Jakarta, Pria Ini Ditetapkan Tersangka

Medan
Prakiraan cuaca di Medan Hari Ini, 2 Oktober 2023: Sore Hujan Lebat

Prakiraan cuaca di Medan Hari Ini, 2 Oktober 2023: Sore Hujan Lebat

Medan
Jadwal KA Bandara Kualanamu Oktober 2023

Jadwal KA Bandara Kualanamu Oktober 2023

Medan
Penambangan Batu Padas di Asahan Longsor, 2 Pekerja Tewas saat Berlindung di Balik Truk

Penambangan Batu Padas di Asahan Longsor, 2 Pekerja Tewas saat Berlindung di Balik Truk

Medan
Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Medan
Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Medan
Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com