Terkait dengan itu, sambung Arif, pihaknya akan melakukan pengawasan di lokasi yang dicurigai.
"Memang masih ada yang kucing-kucingan. Di depan tutup, di dalam tatap muka. Ini akan kita awasi terus terutama di lokasi yang dicurigai," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Dharmawangsa Zamakhsyari yang ditunjuk pihak yayasan menjelaskan terkait dengan kejadian tersebut.
Kata Zamakhsyari, pada saat razia, hanya siswa kelas X yang datang.
Baca juga: Dokter di Medan Pakai Pelat Konsulat Rusia Palsu, Polisi Amankan 4 Mobil dan Cari Motifnya
Sambungnya, pihak yayasan terpaksa melaksanakan sekolah tatap muka atas permintaan orangtua siswa.
Pembelajaran tatap muka sendiri, kata Zamakhsyari, baru beberapa hari dilaksanakan. Sebelumnya, seluruh proses pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Masih kata Zamakhsyari, sistem belajar tatap muka sendiri dibatasi 30 persen dari kapasitas kelas.
Setelah diminta bubar Satgas Covid-19, Zamakhsyari mewakili pihak yayasan berjanji akan mematuhi aturan yang ada.
"Tentu kita akan tunduk dan patuh terhadap aturannya," katanya, Kamis.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria Bawa 13 Kilogram Sabu di Jalur Medan-Banda Aceh
(Penulis : Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.