Gubernur Edy masih ngotot belum mengizinkan, sementara Bobby optimistis PTM bisa dilakukan.
Edy menyebut, dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 di daerah saat itu, dia tak mau mengorbankan anak-anak hanya karena PTM harus disegerakan.
Edy menahan izin untuk PTM karena menghindari terjadinya klaster sekolah dan menjaga anak didik dari penularan Covid-19.
Mantan Pangkostrad ini juga tak ingin terburu-buru memberi izin PTM, tanpa pembahasan yang matang dengan para ahli.
Berbeda dengan Edy, Bobby justru ingin agar PTM dilaksanakan pada tahun ajaran baru, Juli 2021.
"Kami optimistis bisa melakukan tatap muka," kata Bobby di sela-sela vaksinasi massal di Lanud Soewondo.
Bobby optimistis, sekolah tatap muka di Medan bisa digelar karena vaksinasi Covid-19 kepada guru-guru di Medan telah lebih dari 60 persen.
3. Data amburadul
Pekan lalu Edy dan Bobby kembali berselisih pendapat. Kali ini terkait data Covid-19.
Pada Jumat (10/9/2021), Edy menyebut data kasus Covid-19 di empat daerah di Sumut berantakan.
Daerah yang datanya masih bermasalah tersebut yakni Kota Medan, Sibolga, Pematangsiantar, dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sehari kemudian, Bobby merespons pernyataan Edy.
Bobby mengatakan, pendataan kasus Covid-19 di Medan masih kacau lantaran buruknya koordinasi Pemprov Sumut.
Akibatnya, Pemkot Medan harus melakukan pendataan ulang dengan cara manual.
Menurut Bobby, Pemkot Medan sudah berupaya meminta data penambahan kasus Covid-19 yang didapat Pemprov Sumut dari rumah sakit dan klinik swasta di Medan. Namun, data itu tidak pernah diberikan.
Respons Bobby itu kemudian ditanggapi oleh Edy. Khususnya mengenai data yang diminta Pemkot Medan.
"Iya nanti dikasih, nanti saya perintahkan," kata Edy menjawab pernyataan Bobby saat dijumpai di rumah dinasnya, Senin (13/9/2021).